Insiden ini terjadi di Turki barat daya. Wartawan lokal menyebutkan, sirene dari pabrik tersebut sudah berbunyi, tanda api semakin mendekat ke lokasi.
Baca: Kebakaran Hutan Turki Masuki Hari Keenam, 10 Ribu Warga Dievakuasi.
Wali Kota Milas, Muhammet Tokat, telah memperingatkan risiko kebakaran selama dua hari terakhir untuk pembangkit listrik Kemerkoy di provinsi Mugla. Politisi dari partai oposisi utama Turki ini telah memerintahkan evakuasi bahan di pabrik dan warga yang berada di sekitar lokasi.
Kementerian Pertahanan Turki menyebutkan, warga di sekitar pembangkit listrik itu sedang dievakuasi ketika kebakaran mendekati pabrik.
"Api dengan cepat mencapai pabrik. Angin kencang membuat kebakaran tidak bisa diprediksi," kata penyiar stasiun televisi Turki, TRT.
Pihak berwenang mengatakan, tindakan pencegahan keselamatan telah diambil di pembangkit listrik Kemerkoy, dan tangki hidrogennya telah dikosongkan.
Dilansir dari Global News, Kamis, 5 Agustus 2021, zat yang mudah terbakar dan meledak di pabrik itu telah dipindahkan. Pabrikyang dikelola swasta tersebut menggunakan lignit untuk menghasilkan listrik.

Kebakaran hutan yang melanda Turki. Foto: AFP
Video dari wilayah tersebut menunjukkan warna oranye terang. Bukit-bukit terbakar dengan menara listrik melintang di latar depannya.
Petugas pemadam kebakaran bekerja di dalam kompleks peralatan pendingin dan menyiram api untuk mencegah kebakaran terus berlanjut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembangkit listrik itu berisiko terbakar. Menurutnya, tiga menteri berada di lokasi kejadian untuk mengawasi perkembangan.
"Pesawat dan helikopter telah dikerahkan di lokasi untuk membantu memadamkan api," tutur Erdogan.
Kebakaran hutan telah berubah menjadi masalah partisan lain di Turki. Erdogan menuduh anggota partai oposisi melakukan “teror kebohongan” karena mengkritik kurangnya kemampuan pemadam kebakaran udara yang memadai di Turki dan kesiapan yang tidak memadai untuk kebakaran hutan skala besar.
Presiden mengatakan pemerintah kota juga bertanggung jawab untuk melindungi kota dari kebakaran. Menurutnya, tanggung jawab itu tidak jatuh pada pemerintah pusat saja tetapi wali kota.
Sementara itu, wali kota mengatakan mereka bahkan tidak diundang untuk koordinasi krisis. Sejauh ini, kebakaran hutan terparah di Turki tersebut telah merenggut delapan korban jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News