Korban tewas meliputi sejumlah anak-anak, dan 34 orang lainnya dinyatakan hilang, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa lima orang yang selamat telah ditemukan.
Mengutip dari Xinhua pada Senin, 8 April 2024, kapal yang tenggelam adalah feri darurat yang berangkat dari distrik Mossuril dan membawa total 130 penumpang, kata Menteri Luar Negeri Provinsi Nampula Jaime Neto.
Ia mengatakan kepada RM bahwa para penumpang meninggalkan daerah asalnya, menyusul kepanikan akibat misinformasi mengenai wabah kolera.
"Kapal tersebut tidak siap untuk mengangkut begitu banyak orang. Itu adalah kapal penangkap ikan, dan orang-orang mendapat informasi yang salah tentang wabah kolera, dan mereka bergegas menuju ke kapal tersebut," ujar Neto.
Sebuah tim multisektoral dibentuk oleh pihak berwenang untuk terus mencari orang hilang dan melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Baca juga: 19 Imigran Afrika Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Tunisia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News