"Jumlah suara yang mendukung resolusi tersebut jelas menunjukkan arah kemauan global dan opini publik internasional," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan organisasi pan-Arab yang berbasis di Kairo, Mesir.
Jumat lalu, Majelis Umum PBB secara mayoritas mengadopsi resolusi yang menyatakan kelayakan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Disahkan dengan 143 suara mendukung, sembilan menentang -- termasuk Amerika Serikat dan Israel -- dan 25 abstain, resolusi tersebut menyatakan bahwa "Negara Palestina harus diterima menjadi anggota" serta "merekomendasikan agar Dewan Keamanan mempertimbangkan kembali isu ini."
Mengutip dari Xinhua pada Minggu, 12 Mei 2024, Aboul-Gheit mengatakan bahwa langkah tersebut "mencerminkan realitas kelayakan Palestina untuk memperoleh negara merdeka, dan juga mengirimkan pesan yang tepat kepada rakyat Palestina di saat mereka dihadapkan pada tragedi yang parah,” mengacu pada serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Ia menekankan bahwa "negara-negara yang yakin akan Solusi Dua Negara harus mempercepat langkah-langkah untuk mengubah visi ini menjadi kenyataan," seraya menambahkan bahwa "pengakuan terhadap negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB merupakan langkah penting dalam jalur ini."
Selain itu, Aboul-Gheit menggarisbawahi pentingnya melanjutkan tekanan diplomatik terhadap negara-negara yang memberikan "perlindungan politik bagi Israel" di PBB.
Resolusi baru-baru ini muncul setelah AS bulan lalu memveto upaya Dewan Keamanan untuk memberikan negara Palestina keanggotaan penuh di PBB.
Baca juga: Majelis Umum PBB Adopsi Resolusi Palestina, Arab Saudi: Konsensus Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News