Dikutip dari laman CGTN, Minggu, 14 Maret 2022, tergulingnya kereta dengan 15 gerbong itu terjadi pada Kamis malam di distrik Lubudi, provinsi Lualaba.
Selain korban jiwa, jumlah mereka yang terluka dalam kecelakaan juga bertambah 125 orang dari laporan awal.
Baca: 60 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kereta Api di RD Kongo
Kereta api tersebut diketahui sebagai kereta barang yang dinaiki puluhan orang secara ilegal. "Beberapa jasad korban masih terperangkap di badan kereta yang jatuh ke jurang," tutur Marc Manyonga Ndambo, direktur infrastruktur di perusahaan kereta api SNCC.
Ia mengatakan kereta api itu tengah membawa 15 gerbong pada saat kejadian, yang 12 di antaranya kosong. Kereta itu diketahui berangkat dari Luen menuju kota Tenke yang dekat dengan Kolwezi.
Hingga saat ini otoritas RD Kongo belum menyebutkan penyebab pasti terjadinya kecelakaan tersebut.
Kecelakaan kereta api di RD Kongo, negara bekas jajahan Belgia, biasa terjadi dari waktu ke waktu. Banyak dari kecelakaan tersebut berujung fatal, diakibatkan buruknya infrastruktur rel dan juga usia lokomotif yang sudah terlampau tua.
November 2018, setidaknya 40 orang tewas dalam kecelakaan kereta api di wilayah timur RD Kongo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News