PBB akhirnya mengakhiri embargo senjata untuk Iran, apakah Iran akan langsung belanja senjata?
Sementara Arab Saudi membuka kembali ibadah Umrah, berapa kapasitas maksimal jemaahnya?
Kemudian Armenia menuduh Azerbaijan telah melanggar perjanjian gencatana senjata.
1. Iran Tak Akan Beli Senjata Meski Embargo DK PBB Berakhir
Embargo senjata yang diterapkan kepada Iran oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berakhir pada 18 Oktober 2020. Namun Iran menegaskan tidak akan membeli senjata.Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan pada Minggu, “Doktrin pertahanan Iran erat kaitannya dengan kepercayaan terhadap masyarakat dan kemampuan dalam negeri”.
"Senjata jenis non-konvensional, senjata penghancur massa, atau berbelanja senjata dalam jumlah besar tidak termasuk dalam doktrin pertahanan Iran," sambung pernyataan pihak Kemenlu RI, dilansir dari laman France 24.
Embargo senjata Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang diterapkan pada 2007, berakhir sejalan dengan perjanjian nuklir 2015 yang disepakati Iran dengan Rusia, Tiongkok, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).
Tetapi ketegangan antara AS dan Iran meningkat sejak Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), pada 2018.
Bagaimana tanggapan Iran dengan diakhiri embargo? Selengkapnya di sini.
2. Arab Saudi Tingkatkan Kapasitas Umrah di Fase Kedua
Otoritas Arab Saudi melanjutkan pembukaan kembali ibadah umrah dengan meningkatkan kapasitas maksimal jemaah menjadi 75 persen pada akhir pekan ini. Menurut keterangan kantor berita Saudi Press Agency pada Minggu, 18 Oktober 2020, peningkatan kapasitas ini menandai masuknya fase kedua ibadah umrah di tengah pandemi virus korona (covid-19)."Fase kedua memungkinkan jemaah untuk beribadah di Masjid Agung dan juga Masjid Nabawi di Madinah. Jemaah juga boleh salat di Rawdah Mubarak Rasul," tulis laporan di SPA, seperti dilansir oleh Arab News.
Menurut rencana yang telah dirancang otoritas Arab Saudi, fase kedua umrah menerima total 15 ribu jemaah, atau sekitar 75 persen dari kapasitas yang dibolehkan di bawah protokol kesehatan covid-19.
Seberapa banyak jumlah jemaah yang diizinkan Arab Saudi? selengkapnya di sini.
3.Azerbaijan Tuding Armenia Langgar Gencatan Senjata Terbaru
Azerbaijan menuduh Armenia telah melanggar gencatan senjata terbaru yang seharusnya sudah mulai berlaku pada Minggu dini hari, 18 Oktober 2020. Gencatan senjata temporer ini berlaku untuk zona konflik Nagorno-Karabakh."Pasukan Armenia tidak mematuhi perjanjian gencatan senjata terbaru yang sudah berlaku pada tengah malam," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, dikutip dari laman TRT World.
Kemenhan Azerbaijan mengatakan, pasukan Armenia menembakkan mortir dan artileri ke kota Jabrayil. Tidak hanya itu, pasukan Armenia juga disebut Azerbaijan telah merebut sejumlah desa di sepanjang
Sungai Araz.
Bagimana bentuk pelanggaran genjatan senjata itu? Selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News