PM Irak Mustafa al-Kadhimi saat berkunjung ke Washington, AS, 28 Juli 2021. (Drew Angerer / Getty / AFP)
PM Irak Mustafa al-Kadhimi saat berkunjung ke Washington, AS, 28 Juli 2021. (Drew Angerer / Getty / AFP)

PM Irak Klaim Telah Identifikasi Pelaku Percobaan Pembunuhan

Willy Haryono • 08 November 2021 08:48
Baghdad: Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengklaim telah mengidentifikasi para pelaku percobaan pembunuhan terhadap dirinya pada akhir pekan kemarin. "Kami akan mengejar mereka yang telah melakukan kejahatan ini. Kami mengetahui mereka dengan baik, dan kami akan segera mengungkap identitas mereka," ujar pernyataan dari kantor PM Irak di Baghdad.
 
Hari Minggu kemarin, tiga pesawat nirawak (drone) yang dilengkapi bahan peledak menyerang rumah PM al-Kadhimi. Beruntung, sang PM selamat meski rumahnya rusak dan beberapa pengawalnya terluka.
 
Menurut PM al-Kadhimi, para pelaku penyerangan adalah mereka yang juga pernah membunuh Nibras Farman, seorang petinggi Badan Intelijen Nasional Irak (INIS).

"Mereka akan kami seret ke hadapan hukum," tegas PM al-Kadhimi tanpa mengelaborasi lebih lanjut, dikutip dari Xinhua, Senin, 8 November 2021.
 
PM al-Kadhimi berhasil melarikan diri dari serangan tanpa mengalami luka. Serangan terjadi di rumahnya yang terletak di Green Zone, area tempat berdirinya sejumlah bangunan pemerintah dan gedung kedutaan besar.
 
Percobaan pembunuhan terjadi di tengah aksi protes simpatisan sejumlah partai yang menentang hasil pemilihan umum parlemen Irak bulan lalu.
 
Jumat kemarin, unjuk rasa berubah menjadi bentrokan di pintu masuk Green Zone. Bentrokan itu menewaskan dua pedemo dan membuat puluhan petugas keamanan Irak terluka.
 
Dalam pemilu parlemen Irak pada 10 Oktober lalu, Gerakan Sadrist yang dipimpin ulama Moqtada al-Sadr memimpin dengan raihan lebih dari 70 kursi. Sementara Koalisi al-Fatah hanya mendapat 17 kursi, turun drastis dari perolehan 47 kursi di pemilu 2018.
 
Sejumlah partai politik Irak menilai pemilu parlemen kemarin dipenuhi kecurangan. Mereka menegaskan tidak akan mau menerima "hasil yang sudah dimanipulasi."
 
Hingga saat ini, Komisi Elektoral Tinggi Independen Irak masih membuka pintu terhadap gugatan banding dan keluhan dari sejumlah partai politik.
 
Baca:  Milisi Pro-Iran Ejek Percobaan Pembunuhan terhadap PM Irak
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan