Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, dua dari tiga drone berhasil ditembak jatuh, sementara satu lainnya memicu kerusakan rumah PM al-Kadhimi dan melukai beberapa pengawalnya.
Serangan terjadi di tengah gelombang aksi unjuk rasa sekelompok milisi terhadap hasil pemilihan umum parlemen Irak bulan lalu.
Dilansir dari The New Arab, Minggu, 7 November 2021, para milisi pro-Iran di Irak membantah terlibat dalam serangan di rumah PM al-Kadhimi. Melalui Telegram, mereka justru melayangkan ejekan dan cemoohan terkait percobaan pembunuhan tersebut.
Abu Ali al-Askari, komandan senior grup milisi pro-Iran Kataeb Hezbollah, mengatakan via Telegram bahwa ada cara yang "lebih murah dan aman" untuk membunuh seorang perdana menteri.
Baca: Turki Kecam Serangan Teror di Rumah PM Irak Mustafa al-Kadhimi
"Menurut informasi yang kami dapat, tidak ada satu pun orang di Irak yang ingin kehilangan drone untuk menyerang rumah mantan perdana menteri," sebut al-Askari tanpa mengelaborasi, menurut laporan media Rudaw.
Para milisi pro-Iran di Irak sebelumnya telah beberapa kali menggunakan drone dan roket dalam menyerang markas militer tempat hadirnya pasukan Amerika Serikat.
Rudaw juga melaporkan bahwa Mohammed al-Rubaie, juru bicara sayap politik grup milisi Asa'ib Ahl al-Haq, mendeskripsikan percobaan pembunuhan terhadap PM al-Kadhimi sebagai "akal-akalan" pemerintah.
"Saya yakin itu hanya ledakan yang dibuat-buat, dengan tujuan untuk menutup kejahatan-kejahatan terdahulu dan mengobarkan opini publik," tulisnya via Twitter.
Di Telegram, situs berita Sabereen yang dekat dengan grup milisi pro-Iran Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), mengejek PM al-Kadhimi dengan menyebutkan sebagai seorang "martir yang masih hidup." Mereka juga merilis sebuah gambar gajah terbang, dengan menuliskan "Foto di saat drone hendak jatuh (ke rumah PM al-Kadhimi).
Sabereen kemudian mengklaim bahwa sejumlah foto drone yang dirilis Pemerintah Irak terkait serangan di rumah PM al-Kadhimi berasal dari peristiwa beberapa bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News