"Kami berharap pelaku serangan teror pengecut ini, yang jelas-jelas berusaha menggoyang kedaulatan dan stabilitas Irak, dapat diidentifikasi dan diseret ke hadapan hukum secepat mungkin," ucap Kementerian Luar Negeri Turki, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 7 November 2021.
"Turki akan terus mendukung masyarakat Irak dalam perang melawan terorisme," sambungnya.
Otoritas Irak mengatakan, sebuah pesawat nirawak (drone) yang dipasangi bahan peledak diluncurkan seseorang ke kediaman PM al-Kadhimi. Suara ledakan kencang terdengara saat serangan terjadi di Green Zone, sebuah area tempat berdirinya banyak bangunan pemerintah dan gedung kedutaan besar.
Jaringan Media Keamanan Irak mengatakan bahwa PM al-Kadhimi tidak mengalami luka dan saat ini berada dalam kondisi sehat.
Serangan terjadi di saat gelombang unjuk rasa menentang hasil pemilihan umum parlemen bulan lalu terus berlangsung di Irak. Demonstrasi dilakukan oleh para simpatisan Koalisi Al-Fatah dan kelompok Shia Hashd al-Shaabi.
Sebelumnya, Amerika Serikat juga juga melayangkan kecaman keras atas percobaan pembunuhan terhadap PM al-Kadhimi.
"Kami mengikuti laporan adanya serangan drone yang menyerang kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi. Kami senang beliau baik-baik saja," ujar juru bicara Kemenlu AS, Ned Price.
"Serangan ini merupakan aksi terorisme yang ditujukan ke jantung negara Irak," lanjutnya.
Baca: AS Kecam Percobaan Pembunuhan terhadap PM Irak Mustafa al-Kadhim
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News