Mengutip dari BBC, Senin, 21 Oktober 2024, Kementerian tersebut mengatakan sejumlah orang masih tertimbun reruntuhan setelah area permukiman terkena serangan.
Israel mengatakan sedang memeriksa laporan korban tetapi menambahkan bahwa angka sebelumnya - yang lebih rendah - yang diterbitkan oleh Hamas "dibesar-besarkan.”
Dalam beberapa pekan terakhir, militer Israel telah melakukan pemboman hebat di Gaza utara, dengan mengatakan ingin mencegah para pejuang Hamas berkumpul kembali di sana.
Seorang pejabat senior PBB memperingatkan bahwa "mimpi buruk di Gaza semakin parah" dan perang "harus dihentikan sekarang."
Koordinator proses perdamaian PBB, Tor Wennesland, mengatakan bahwa "tidak ada tempat yang aman di Gaza."
Dalam sebuah pernyataan, Tor Wennesland mengatakan ia mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil.
"Perang ini harus diakhiri, para sandera yang ditawan Hamas harus dibebaskan, pengungsian warga Palestina harus dihentikan, dan warga sipil harus dilindungi di mana pun mereka berada. Bantuan kemanusiaan harus disalurkan tanpa hambatan," katanya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas merevisi jumlah korban tewas dari 73 menjadi 87 setelah serangan Israel di Beit Lahia.
Angka korban sebelumnya diberikan oleh Hamas pada Sabtu malam.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa kru ambulans tidak dapat mencapai lokasi serangan Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan serangan itu sebagai serangan "presisi" terhadap "target teror Hamas". Mereka mengatakan kepada BBC bahwa mereka "melakukan segala yang mungkin untuk menghindari terjadinya kerugian bagi warga sipil."
Baca juga: Menurut PBB, Palestina Dihancurkan Israel dengan Kematian dan Pengungsian
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News