Deretan rumah dan sebuah pasar lokal hangus terbakar dalam penyerangan yang terjadi sepanjang Sabtu malam di Solhan.
Belum ada grup yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi kekerasan ini. Dalam beberapa bulan terakhir, aksi ekstremisme di Burkina Faso, terutama di wilayah perbatasan, cenderung meningkat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku "geram" atas serangan brutal tersebut.
"Sekjen mengecam serangan brutal tersebut dan menggarisbawahi pentingnya bagi komunitas internasional untuk meningkatkan dukungan kepada negara-negara anggota dalam perang melawan ekstremisme," ucap juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dilansir dari laman BBC pada Minggu, 6 Juni 2021.
Presiden Burkina Faso Roch Kabore mendeklarasikan momen berkabung nasional selama tiga hari, dan mengatakan via Twitter bahwa, "kita harus bersatu dalam melawan pasukan kejahatan."
Ia menambahkan bahwa pasukan Burkina Faso saat ini sedang memburu para pelaku serangan.
Dalam serangan lain di hari yang sama, 14 orang tewas dalam penyerbuan kelompok bersenjata di desa Tadaryat, sekitar 150 kilometer dari utara Solhan. Bulan lalu, 30 orang tewas dalam serangan di wilayah timur Burkina Faso.
Seperti sejumlah negara tetangganya di Afrika, Burkina Faso sedang menghadapi krisis keamanan yang meliputi aksi penyerangan dan penculikan oleh kelompok bersenjata di seantero negeri.
Baca: 30 Orang Tewas Diserang Kelompok Bersenjata di Burkina Faso