Otoritas setempat mengatakan Gunung Nyiragongo bisa meletus sekali lagi dengan sedikit peringatan.
“Gunung berapi itu berjarak 10 kilometer dari Goma. Dia telah memuntahkan lahar selama akhir pekan, menewaskan 32 orang dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal,” kata PBB, seperti dikutip AFP, Jumat 28 Mei 2021.
“Ribuan orang melarikan diri saat itu tetapi beberapa penduduk mulai kembali ke tempat mereka masing-masing,” ujar pihak PBB.
Daerah tersebut telah diguncang oleh lebih dari 200 gempa susulan yang telah menghancurkan beberapa bangunan. Sementara dua retakan yang panjangnya beberapa ratus meter telah muncul di tanah.
Getaran juga terasa lebih dari 90 km jauhnya di ibu kota Rwanda, Kigali.
Ndima Kongba, Gubernur Provinsi Kivu Utara, memerintahkan evakuasi hampir sepertiga penduduk kota pada Kamis. Kongba mengatakan magma telah terdeteksi di bawah Goma dan di dekat Danau Kivu.
“Saat ini kami tidak dapat mengesampingkan letusan di darat atau di bawah danau,” kata Kongba, memerintahkan 10 distrik kota untuk dievakuasi.
“Sangat penting untuk menjauhi aliran lahar, karena bahaya kematian akibat mati lemas atau luka bakar,” ujarnya.
Selain risiko dari lahar dan gempa bumi, ada juga kekhawatiran bahwa aktivitas seismik dapat mengganggu kestabilan gelembung metana besar yang terperangkap di bawah Danau Kivu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News