Kelompok Jihad Islam mengatakan, salah satu yang tewas adalah pemimpin mereka. Militer Israel masih belum berkomentar mengenai insiden itu.
Dalam insiden terpisah awal pekan ini, enam warga Palestina tewas di tangan militer Israel. Semua terjadi dalam meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, Palestina.
"Israel menindak militan dan pengunjuk rasa di Tepi Barat dalam serangan yang terjadi hampir setiap hari. Serangan ini kemudian berakhir dengan bentrokan mematikan," lapor US News, Kamis 1 Desember 2022.
Pada Selasa lalu, tiga warga Palestina juga tewas di Tepi Barat. “Dua bersaudara tewas oleh tembakan Israel di Kafr Ein, dekat Ramallah,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.
“Sementara orang ketiga tewas karena luka tembak di kepala yang ditembakkan oleh pasukan Israel di Beit Ummar, dekat kota Hebron,” imbuh pernyataan tersebut.
Pada Rabu 23 November, di Tepi Barat yang diduduki, yang telah mengalami intensifikasi kekerasan sejak Maret, warga Palestina menyita tubuh seorang siswa sekolah menengah Druze Israel dari sebuah rumah sakit di kota Jenin di mana dia dibawa setelah kecelakaan mobil, menurut laporan Pasukan Pertahanan Israel.
Insiden tersebut memicu harapan bahwa militer dapat melancarkan serangan untuk memulihkan tubuh remaja tersebut. Tapi diam-diam dikembalikan setelah sekitar 30 jam setelah negosiasi yang, menurut seorang diplomat, telah melibatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Orang-orang bersenjata itu tidak mengumumkan motivasi mereka, tetapi warga Palestina berdemonstrasi di Jenin pada hari yang sama, menuntut pembebasan jenazah kerabat mereka yang menurut mereka ditahan Israel. Druze adalah komunitas Arab di Israel yang anggotanya bertugas di angkatan bersenjatanya.
Baca: Terjadi Lagi, 3 Warga Palestina Tewas Dibunuh Pasukan Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News