Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyebut ledakan tersebut sebagai sebuah malapetaka dan bencana nasional, dengan jumlah korban tewas mencapai 110 orang.
Banyak jasad korban hangus terbakar hingga tidak bisa dikenali lagi. Semua korban dimakamkan di tiga kuburan massal yang disediakan pemerintah negara bagian Imo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ifeanyi Nnaji dari agensi layanan darurat NEMA mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada pihak keluarga di lokasi pemakaman.
"Kita semua ada di sini untuk memberikan keadilan, karena akibat ledakan ini, sebagian besar jasad tidak dapat diidentifikasi," kata Marcellinius Amadioha, ketua otoritas pemerintah lokal Imo, dikutip dari AFP, Rabu, 27 April 2022.
Ledakan pipa minyak merupakan peristiwa yang sering terjadi di Nigeria. Biasaya kejadian seperti itu diakibatkan buruknya pemeliharaan alat atau karena adanya gerombolan pencuri yang merusak jaringan pipa.
Peristiwa ledakan pipa minyak terburuk di Nigeria terjadi di kota Jesse pada Oktober 1998, yang menewaskan lebih dari 1.000 warga desa.
Minyak mentah biasanya diambil secara ilegal dari jaringan pipa milik perusahaan-perusahaan besar. Minyak mentah yang dicuri itu kemudian dikemas dan dijual sebagai produk jadi kepada masyarakat.
Mele Kyari, kepala Perusahaan Petroleum Nasional Nigeria (NNPC), mengatakan bahwa Nigeria kehilangan sekitar 250 ribu barel minyak mentah per hari akibat praktik pencurian.
Sebagian besar warga di wilayah Niger Delta hidup di bawah garis kemiskinan, meski Nigeria adalah penghasil minyak terbesar di benua Afrika. Kondisi ini mendorong sebagian warga melakukan praktik ilegal demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca: Korban Ledakan di Kilang Minyak Ilegal Nigeria Lampaui 100 Orang