"IDF mengumumkan hari ini (Selasa), 24 September 2024, bahwa dengan informasi intelijen IDF yang tepat sasaran, Pasukan Udara Israel (IAF) menyerang pinggiran kota Dahiyeh, area Ghobeiri di Beirut dan membunuh teroris Ibrahim Muhammad Qabisi, ketua pasukan rudal dan roket Hizbullah," tulis IDF dalam laman resminya.

Gambar: Hasil Serangan Udara IAF di Ghobeiri, 24 September 2024. (Sumber: Anwar AMRO/AFP)
Kematian Qabisi telah dikonfirmasi oleh Hizbullah melalui platform Telegram.
"Dengan penuh kebanggaan dan kehormatan, Perlawanan Islam (Hizbullah) mengumumkan syahidnya pejuang komandan Ibrahim Muhammad Qabisi, yang dikenal sebagai Haji Abu Musa, dalam perjalanan menuju Al-Quds (Yerusalem)," tulis Hizbullah di Telegram.
Menurut IDF, Qabisi adalah komandan unit misil Hizbullah dan selama bertahun-tahun bertanggung jawab meluncurkan rudal terhadap warga Israel. Ia juga memiliki hubungan dekat dengan pemimpin-pemimpin Hizbullah lainnya.
Hizbullah mengungkapkan bahwa Qabisi lahir pada tahun 1962 dan bergabung dengan Hizbullah pada 1982. Dia memimpin beberapa formasi roket dalam Hizbullah, merencanakan operasi melawan Israel, khususnya di wilayah Iqlim tahun 1998-2000, serta menjalani berbagai pelatihan kepemimpinan tingkat tinggi.
IDF menyebutkan bahwa Qabisi bertanggung jawab atas serangan di tahun 2000 yang menewaskan 3 tentara Israel. Jenazah mereka dikuburkan pada tahun 2004.
Serangan di pemukiman Dahiyeh, yang dikenal sebagai markas besar Hizbullah, merupakan serangan kelima Israel di Beirut di tengah perang yang sedang berlangsung. Menurut laporan dari Lebanon, 6 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Letnan Jenderal Herzi Halevi, pemimpin IDF, menyatakan pada hari Selasa bahwa Israel akan terus meningkatkan serangan terhadap Hizbullah.
"Hizbullah tidak bisa diberikan waktu istirahat. Kita harus terus menyerang mereka dengan seluruh kekuatan kita," ujar Halevi, dilansir dari Times of Israel.
Pertukaran misil antara Hizbullah dan Israel masih berlanjut. Menurut keterangan IDF, Lebanon telah menembakkan 300 misil terhadap Israel, yang menyebabkan luka-luka pada 6 warga sipil dan tentara.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon pada Rabu, 25 September 2024, serangan-serangan Israel sejak hari Senin, telah menewaskan total 569 dan melukai 1.835 orang-orang lainnya di Lebanon.
Baca Juga:
IDF Bersumpah akan Terus Serang Lebanon sampai Hizbullah 'Mengerti'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News