“Sekitar 4.000 warga negara Iran telah meninggalkan Suriah dalam tiga hari terakhir, setelah rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan,” kata Mohajerani.
Melansir dari media Shafaq, Selasa, 10 Desember 2024, evakuasi ribuan warga Iran dari Suriah dilakukan dengan 10 penerbangan yang difasilitasi maskapai Mahan Air Iran.
“Hubungan kami dengan Suriah didasarkan pada rasa hormat, persatuan, dan kedaulatan serta integritas teritorial Suriah,” tambah Mohajerani.
Iran, bersama dengan Rusia, adalah sekutu militer utama rezim Assad, yang memerintah Suriah selama dua dekade.
Namun, laporan mengatakan pasukan Moskow dan Teheran tetap “netral” di saat aliansi pemberontak dengan cepat menggulingkan rezim Assad pada Minggu, 8 Desember lalu.
Peristiwa terkini menandai pergeseran dalam lanskap politik Suriah. Menurut para analis, sejumlah sekutu rezim Assad cenderung tidak melakukan intervensi untuk mencegah keruntuhannya, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang sikap mereka di masa mendatang.
Baca juga: 2024, Tahun yang Buruk untuk Iran, Ini 8 Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News