Organisasi pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan pada Selasa ini bahwa Israel telah "menghancurkan beberapa lokasi militer terpenting di Suriah.”
Di waktu bersamaan, pasukan Israel dikabarkan telah dikerahkan ke zona penyangga dekat Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel setelah Assad tumbang. Tel Aviv menyebut pengerahan ini dilakukan atas dasar "alasan keamanan."
SOHR mengatakan Israel telah melakukan "sekitar 250 serangan udara di wilayah Suriah" selama dua hari terakhir untuk menghancurkan kemampuan militer Suriah.
"Israel menghancurkan situs militer terpenting di Suriah, termasuk bandara Suriah dan gudang-gudangnya, skuadron pesawat, radar, stasiun sinyal militer, dan banyak depot senjata dan amunisi di berbagai lokasi di sebagian besar wilayah Suriah," ujar SOHR dan dikutip Radio Free Europe Radio Liberty.
Laporan SOHR muncul saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "mengubah wajah Timur Tengah" dan mengalahkan musuh-musuhnya "langkah demi langkah" dalam apa yang disebutnya sebagai "perang eksistensial yang telah dipaksakan kepada kita."
Netanyahu mengatakan rezim Assad telah menjadi "elemen utama poros kejahatan Iran," menuduhnya memfasilitasi "jalur senjata" antara Iran dan milisi Hizbullah Lebanon, yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS). Israel telah meluncurkan kampanye udara selama berbulan-bulan di Lebanon terhadap Hizbullah.
Washington juga telah melakukan sekitar 75 serangan udara terhadap militan Negara Islam (IS), yang masih memiliki kehadiran di Suriah, dalam beberapa hari terakhir untuk mencegah kelompok tersebut mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi setelah jatuhnya Assad.
Amerika Serikat telah menempatkan pasukan di Suriah selama 10 tahun terakhir untuk memerangi ISIS.
“(ISIS) akan mencoba menggunakan periode ini untuk membangun kembali kemampuannya, untuk menciptakan tempat berlindung yang aman," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin kemarin.
"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan presisi kami selama akhir pekan, kami bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi,” sambungnya.
Baca juga: Rakusnya Netanyahu, Sesumbar Dataran Golan Milik Israel Selamanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News