Dikutip dari Arab News pada Selasa, 6 Oktober 2020, pertempuran antara Houthi dan pasukan Yaman memanas di Hodeidah, Sanaa, Marib, Jouf, Dhale, dan Al Bayda dalam beberapa bulan terakhir.
Kemenhan Yaman mengatakan bahwa setidaknya 1.000 militan Houthi, termasuk 215 komandan lapangan dan perwira militer dari berbagai pangkat, tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah atau terkena serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.
Pertempuran terdahsyat dilaporkan terjadi di Marib, di mana ribuan personel pasukan pemerintah dan milisi lokal berusaha keras menghalau serangan Houthi.
Tujuan Houthi di Marib adalah menguasai sejumlah ladang minyak dan gas utama. Houthi juga membidik sebuah pembangkit tenaga listrik yang berfungsi memasok energi ke ibu kota Yaman, Sanaa.
Dalam keterangan pers secara daring, Menhan Yaman Mohammed al-Maqdishi mengatakan bahwa pasukan pemerintah dan milisi lokal berhasil menghalau upaya "putus asa" Houthi menuju Marib.
Ia mengapresiasi peran koalisi Arab Saudi dalam mendukung pergerakan pasukan pemerintah melalui serangan udara.
Yaman telah dilanda konflik berdarah sejak 2014. Koalisi Arab Saudi mengintervensi konflik tersebut satu tahun kemudian, dengan tujuan mengembalikan kekuasaan kepada Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi.
Baca: Arab Saudi Terus Dorong Perdamaian Komprehensif di Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News