Pernyataan disampaikan Pangeran Khalid melalui Twitter dalam memperingati Hari Perdamaian Internasional, sebuah hari libur Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diperingati setiap tanggal 21 September.
"Di Hari Perdamaian Internasional, kami berharap perdamaian berlangsung di seluruh dunia," tulis Pangeran Khalid, dilansir dari laman Al Arabiya.
Selain melalui Perjanjian Riyadh, Pangeran Khalid juga ingin "memastikan keberhasilan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal (PBB) untuk Yaman" demi mengakhiri krisis di negara tersebut.
Senin kemarin, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Yaman Martin Griffiths menyerukan perdamaian di Yaman. Ia mengatakan, munculnya pandemi virus korona (covid-19) telah membuat penderitaan masyarakat Yaman meningkat hingga mencapai "batas akhir."
"Memperingati Hari Perdamaian Internasional, SE Martin Griffiths memberikan penghormatan kepada advokat perdamaian Yaman di mana pun mereka berada, dan juga mendorong pihak-pihak terkait untuk mengambil satu langkah maju demi mencapai perdamaian komprehensif di Yaman," tulis kantor Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Yaman melalui Twitter.
Yaman telah terperosok dalam konflik selama lebih dari lima tahun sejak pemberontak Houthi utara menyerbu ibu kota pada 2014. Serangan itu mendorong pemerintah untuk meminta dukungan regional.
Koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi pada Maret 2015 untuk memulihkan pemerintah Yaman yang didepak dari kekuasaan oleh Houthi.
PBB sedang berusaha agar pemerintah Yaman dan Houthi mencapai kesepakatan damai. PBB menyebut konflik di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di era modern.
Baca: Zoha, Dokter Terakhir di Kota Aden Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News