Laporan Ynet tidak menyebutkan tanggal serta lokasi spesifik seputar pertemuan tersebut.
Jumat kemarin, Gantz sempat menyiratkan mengenai hubungannya dengan Yordania sembari mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dinilai kurang menjalin hubungan baik dengan Amman.
"Saya rasa Yordania adalah aset luar biasa bagi Israel, dan saya rasa hubungan kita dengan Yordania dalam menjadi 1.000 kali lebih baik dari saat ini," kata Gantz dalam pertemuan virtual dengan jajaran aktivis partai Biru dan Putih.
"Sayangnya, Netanyahu adalah tokoh yang tidak diinginkan di Yordania, dan kehadirannya menghambat pemulihan hubungan," lanjut dia.
Gantz mengklaim menjalin hubungan baik dengan Raja Yordania dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Dengan bermodalkan hubungan ini, ia optimistis hubungan antara Israel dan Yordania dapat dibawa ke level yang lebih baik.
"Sepertinya kita dapat melakukan satu atau dua proyek pada setiap tahunnya dengan Yordania. Jumlahnya bisa menjadi 20 atua 30 proyek dalam kurun waktu 10 tahun," tutur Gantz.
Selain Gantz, menurut laporan Ynet, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi juga telah berkoordinasi dengan Yordania, dengan dua kali menemui Menlu Yordania dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, PM Netanyahu berulang kali mengesampingkan Gantz dan Ashkenazi saat Israel berusaha menormalisasi hubungan dengan beberapa negara tahun lalu. Gantz dan Ashkenazi sama sekali tidak tahu beberapa kegiatan Netanyahu, termasuk mengenai kesepakatan dengan Maroko dan kunjungan rahasia ke Arab Saudi.
Baca: Bicara dengan Joe Biden, PM Israel: Dia Dukung Normalisasi dengan Arab
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News