Ketiga ABK WNI tersebut masing-masing berasal dari Jakarta, Pekalongan dan Tegal.
Sebelumnya diinformasikan bahwa ABK bernama Santo dan Kurniadi sempat terjun ke laut lepas karena menghadapi permasalahan dengan operator kapal.
Baca: Selamatkan Diri, 2 ABK WNI di Oman Nekat Terjun ke Laut
Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Muscat yang diterima Medcom.id, ketiga ABK WNI mengaku menerima perlakuan buruk perihal makanan, gaji yang rendah, penggunaan air bersih, serta tidak adanya asuransi.
Kurniadi dan rekannya bernama Nawawi juga menderita sakit dan belum mendapat perawatan maksimal dari pihak kapal. Beberapa ABK WNI menderita sakit kulit di bagian kaki, lengan dan kepala akibat harus mandi menggunakan air dari pendingin ruangan (AC).
ABK Nawawi menceritakan dirinya pernah diperintahkan bekerja di Kapal RRT lain (PSQV 607). Saat ada pemeriksaan otoritas pelabuhan, pihak kapal menyuruhnya agar bersembunyi supaya tidak diketahui pihak berwajib di Oman.
KBRI Muscat telah memanggil agensi kapal di Oman dan meminta klarifikasi serta pertanggungjawaban atas masalah ini.
Saat ini diketahui ada 3 kapal Tiongkok di Pelabuhan Seeb Oman dengan ABK asal Indonesia, yaitu PSQV 638, 607, dan 608. Ketiga kapal tersebut dimiliki perusahan Tiongkok yang agensinya ada di Singapura, Taiwan dan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News