Pasukan Israel berpatroli di kota Tubas, Tepi Barat, 4 September 2022. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Pasukan Israel berpatroli di kota Tubas, Tepi Barat, 4 September 2022. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Remaja Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Kota Tubas Tepi Barat

Willy Haryono • 14 Februari 2023 20:22
Tubas: Seorang remaja Palestina ditembak mati pasukan Israel dalam sebuah operasi penggerebekan di dekat Nablus, Tepi Barat. Mahmoud Majed al-Aydi, 17, ditembak di bagian kepala setelah pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Faraa di kota Tubas.
 
Aydi sempat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, sebelum kemudian mengembuskan napas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia, lapor Kementerian Kesehatan Palestina.
 
Pasukan Israel menggerebek kamp Faar saat fajar, mengepung satu rumah dan menggunakan peluru tajam terhadap sejumlah penduduk yang mencoba menghalangi mereka.

"Sesosok individu mencurigakan mendekati pasukan dengan alat peledak. Pasukan merespons dengan melepaskan tembakan," klaim militer Israel via Twitter, dikutip dari laman Middle East Eye.
 
Dalam penggerebekan itu, pasukan Israel melakukan satu penangkapan.

Polisi Israel tewas

Secara terpisah, seorang polisi Israel tewas pada Senin kemarin dalam sebuah serangan penusukan di Yerusalem Timur. Ia ditikam di dekat pintu masuk kamp pengungsi Shuafat, kata kepolisian setempat.
 
Seorang warga sipil Israel berusaha menembak penyerang, tetapi justru mengenai polisi yang ditikam. Alhasil, polisi itu pun tewas akibat luka tusukan dan tembakan. Tersangka penyerang telah ditangkap.
 
Tepi Barat telah mengalami lonjakan kekerasan sejak Israel mengintensifkan operasi militer tahun lalu, dengan setidaknya 48 warga Palestina tewas sepanjang tahun ini.
 
Tahun lalu, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 167 warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, angka kematian tertinggi di wilayah itu dalam satu tahun sejak Intifadah Kedua.
 
Desember lalu, para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk Israel atas rekor kekerasan tersebut, dan memperingatkan bahwa angka kematian di tahun 2023 dapat mencapai level yang lebih tinggi lagi.
 
"Kecuali jika pasukan Israel menghapus pola pikir pemukim mereka dan memperlakukan warga Palestina secara adil di wilayah pendudukan, catatan buruk Israel di Tepi Barat yang diduduki kemungkinan akan semakin memburuk di tahun 2023," kata jajaran ahli PBB.
 
Pekan lalu, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William Burns memperingatkan bahwa ketegangan Palestina dan Israel saat ini memiliki "kemiripan yang tidak menyenangkan" dengan Intifadah Kedua.
 
Baca juga:  Warga Palestina Ditembak Mati Pemukim Yahudi di Tepi Barat
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan