Dalam rapat kabinet mingguan yang diadakan di kota Ramallah, Tepi Barat, Ishtaye mengatakan bahwa mereka yang takut pada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) "tidak boleh melakukan kejahatan dan harus mengakhiri pendudukan tanah Palestina."
Baca: ICC Tegaskan Miliki Yurisdiksi atas Wilayah Pendudukan Israel.
"Kami akan terus mendokumentasikan semua pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur," kata Ishtaye dalam pernyataan pers, seperti dikutip Xinhua, Selasa 9 Februari 2021.
Pada Jumat, ICC yang berbasis di Den Haag memutuskan bahwa pengadilan memiliki yurisdiksi atas situasi di wilayah Palestina yang diduduki, membuka jalan bagi penyelidikan kriminal.
"Aturan pengadilan internasional dicatat dalam sejarah Palestina sebagai hari keadilan internasional dan dukungan untuk perjuangan Palestina yang adil," tegas Ishtaye.
Aturan ICC disambut baik oleh rakyat Palestina, termasuk Hamas yang telah memerintah Jalur Gaza yang terkepung sejak 2007.
Sementara itu, Ishtaye mengatakan bahwa pemerintahnya menyambut baik dialog komprehensif yang dimulai di ibu kota Mesir, Kairo, untuk membahas masalah politik dan teknis terkait pemilihan umum mendatang di Palestina.
Dalam dekrit yang dikeluarkan bulan lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan bahwa pemilihan umum 2021 akan mencakup pemilihan legislatif yang diadakan pada 22 Mei, pemilihan presiden pada 31 Juli, dan pemilihan Dewan Nasional Palestina pada 31 Agustus.
Pemilihan presiden terakhir diadakan pada Maret 2005, dan pemilihan legislatif pada Januari 2006.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News