"Merupakan hal penting untuk memecah status quo yang menyatakan bahwa isu Palestina dibiarkan begitu saja karena adanya langkah pendudukan oleh Israel," kata Shtayyeh, dikutip dari laman Xinhua pada Selasa, 13 Oktober 2020. Ia juga meminta UE untuk mengakui negara independen Palestina.
Selama pertemuan, Shtayyah menyerukan Eropa untuk "mengakhiri monopoli Amerika (Serikat) dalam mensponsori proses perdamaian Timur Tengah melalui konferensi internasional."
"Segala bentuk proses politik harus tergantung pada diakhirinya pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina, dalam visi Solusi Dua Negara (Two-State Solution) di bawah hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ungkap Shtayyeh.
Ia menyerukan UE untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk mengizinkan warga Palestina menggelar pemilihan umum di Yerusalem Timur.
Otoritas Palestina bertekad untuk menggelar pemilu di wilayah Palestina dalam waktu dekat.
Selama ini, Yerusalem Timur dipandang Palestina sebagai ibu kota mereka di masa mendatang.
Baca: Kejadian Penting yang Mengukuhkan Penjajahan Israel Atas Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News