Menurut data terbaru IHRNGO pada Sabtu, 12 November 2022, angka itu termasuk 43 anak-anak dan 25 perempuan. Grup itu mengatakan bahwa jumlah tersebut mewakili angka "minimal mutlak."
Kantor berita CNN belum dapat memverifikasi angka tersebut secara independen, karena media non-negara, internet, dan gerakan protes di Iran semuanya ditekan pemerintah. Jumlah korban tewas bervariasi menurut kelompok oposisi, organisasi hak asasi internasional, dan jurnalis yang melacak protes di Iran.
Iran menghadapi salah satu gelombang unjuk rasa terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah kematian Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun yang ditahan polisi moral atas dugaan tidak memakai hijab dengan benar. Mahsa Amini meninggal dunia dalam penahanan tersebut.
Kemarahan publik atas kematian Mahsa Amini dikombinasikan dengan berbagai keluhan terhadap rezim Iran. Aksi protes terus berlanjut meski para pembuat undang-undang di Iran mendesak pihak pengadilan untuk "tidak menunjukkan keringanan hukuman" kepada para pengunjuk rasa.
Terlepas dari ancaman penangkapan – dan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang terlibat – selebriti dan atlet Iran telah melangkah maju untuk mendukung protes anti-pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.
IHRNGO telah mendesak masyarakat internasional untuk mengambil "tindakan tegas dan tepat waktu" atas meningkatnya jumlah korban tewas, dan menegaskan kembali perlunya membangun mekanisme untuk "meminta pertanggungjawaban otoritas Republik Islam Ira atas pelanggaran berat HAM mereka."
"Membangun mekanisme investigasi dan akuntabilitas internasional oleh PBB akan memfasilitasi proses meminta pertanggungjawaban pelaku di masa depan serta meningkatkan biaya penindasan berkelanjutan oleh Republik Islam (Iran)," kata direktur IHRNGO Mahmood Amiry-Moghaddam.
Sejak dimulainya protes, kematian telah dicatat di 22 provinsi, menurut IHRNGO. Sebagian besar dilaporkan di provinsi Sistan dan Baluchistan, Teheran, Mazandaran, Kurdistan, dan Gilan.
Pihak berwenang Iran telah mendakwa setidaknya 1.000 orang di provinsi Teheran atas dugaan keterlibatan mereka dalam aksi protes.
Jumat lalu, jajaran ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pihak berwenang Iran "untuk berhenti mendakwa orang-orang hanya karena berpartisipasi atau diduga ikut dalam demonstrasi damai." PBB juga meminta Iran "untuk berhenti menggunakan hukuman mati sebagai alat meredam protes."
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Baca: Ribuan Orang Ikuti Aksi Solidaritas Mahsa Amini di AS dan Jerman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News