Serangan itu terjadi di luar pos terdepan Homesh dekat kota Burqa, Palestina. Satu orang Israel tewas tembakan, dan dua lainnya terluka ringan oleh pecahan kaca yang beterbangan. Ketiganya tampaknya adalah siswa di sekolah agama Yahudi di puncak bukit terdekat.
"Hamas memuji operasi heroik di Nablus ini melawan pasukan pendudukan dan pemukim yang membunuh," kata Juru Bicara Hamas Hazim Qasim, seperti dikutip Times of Israel, Jumat 17 Desember 2021.
Baca: Seorang Pria Israel Tewas dalam Penembakan di Tepi Barat.
“Operasi ini membuktikan lagi bahwa orang-orang heroik kita akan melanjutkan perjuangan mereka sampai mereka mengusir penjajah,” tegas pihak Hamas.
Warga Israel yang meninggal itu diidentifikasi oleh Dewan Regional Samaria sebagai Yehuda Dimentman, 25, seorang siswa yeshiva yang sudah menikah dan memiliki balita.
Ketiga korban ditembak saat berada di dalam mobil saat mereka meninggalkan Homesh, sebuah pemukiman yang seharusnya ditinggalkan sebagai bagian dari penggusuran tahun 2005. Tetapi tempat itu sekarang menjadi lokasi yeshiva (tempat pendidikan Yahudi) yang dioperasikan secara ilegal.
“Mobil itu dihadapkan pada penyergapan dari sisi jalan,” kata Brigadir Jenderal Avi Bluth, komandan Divisi Yudea dan Samaria IDF.
Militer Israel melakukan operasi pencarian luas untuk mengejar para pelaku pada Kamis malam. Sejauh ini, tidak ada kelompok pejuang Palestina yang bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
“Kami menghargai operasi heroik yang dilakukan oleh pejuang perlawanan heroik dari antara orang-orang kami, yang datang sebagai tanggapan alami atas kejahatan tentara pendudukan dan pemukim,” pernyataan juru bicara Jihad Islam cabang Tepi Barat.
Sementara The Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), yang mengaku berusaha melakukan serangan bersenjata terhadap tentara dan warga sipil Israel, juga memuji penembakan itu.
“Apa yang terjadi di dekat Nablus adalah pernyataan bahwa rakyat kami tidak akan tunduk pada pendudukan. Pesan dari kota-kota Tepi Barat adalah bahwa kami akan mengatasi pendudukan dalam bahasa peluru,” tutur pejabat senior PFLP Hani al-Thawabta kepada televisi resmi Hamas.
Beberapa minggu terakhir telah terlihat peningkatan serangan dari Palestina, dengan empat terjadi di Yerusalem saja. Serangan itu termasuk penembakan mematikan yang dilakukan oleh anggota Hamas di Kota Tua Yerusalem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News