Doha: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan, Israel adalah 'pihak yang paling sulit' dalam proses negosiasi. Ia mengakui, negosiasi sangat sulit di semua aspek.
“Masing-masing pihak punya tuntutan dan keberatannya masing-masing. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Namun pihak yang paling tangguh adalah Israel,” kata Al-Ansari, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 28 November 2023.
Al-Ansari menambahkan bahwa Qatar tidak dapat memastikan jumlah total tawanan yang ditahan di Gaza.
“Apa yang bisa kami katakan dengan pasti adalah jumlah tawanan yang dibebaskan,” kata Al-Ansari.
“Prioritas saat ini adalah pembebasan perempuan dan anak-anak, warga sipil,” lanjut al-Ansari.
Ia menambahkan, laki-laki dan militer akan didiskusikan setelah pembebasan perempuan dan anak-anak selesai.
"Qatar fokus untuk memperluas gencatan senjata antara Hamas dan Israel hingga besok berdasarkan kemampuan kelompok tersebut untuk terus melepaskan 10 tawanan setiap hari," kata Majed al-Ansari.
Kelompok pejuang Hamas dan Israel telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata sementara selama dua hari. “Perpanjangan ini membuka jalan bagi pembebasan lebih lanjut sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina,” lanjut Al-Ansari.
“Kami mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari ke depan,” kata Al-Ansari.
“Di pihak Palestina, itu berarti 60 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel,” seru Al-Ansari.
Hamas sejauh ini telah membebaskan 39 sandera Israel dan Israel telah membebaskan 117 tahanan Palestina berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata empat hari.
Sebanyak 19 warga asing lainnya telah dibebaskan dari Gaza berdasarkan perjanjian terpisah.
Pejuang yang menguasai Gaza itu menawan sekitar 240 tawanan dari Israel selatan dalam serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Sebagai tanggapan, Israel telah berjanji untuk melenyapkan Hamas dan melancarkan kampanye pengeboman udara dan invasi darat ke Gaza yang menurut pemerintah Hamas telah menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar juga warga sipil.
Baca juga: Hamas-Israel Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Selama Dua Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di