Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk video yang dirilis oleh Hamas. Ia mengatakan, video tersebut adalah 'propaganda psikologis yang kejam'.
Video itu menunjukkan tiga sandera yang ditangkap oleh gerakan Islam tersebut pada 7 Oktober.
Dalam video tersebut terlihat tiga wanita duduk berdampingan di dinding kosong. Salah satunya menyampaikan pesan kemarahan kepada Netanyahu.
Mereka meminta untuk dibawa pulang sebagai pertukaran dengan tahanan Palestina.
"Ini adalah propaganda psikologis yang kejam, dan tidak bisa diterima," tegas Netanyahu, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 31 Oktober 2023.
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan bertekad untuk terus "berjuang sampai menang" dalam perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan ini mengindikasikan tidak adanya jeda dalam pengeboman militer dan rencana serangan darat ke Gaza.
Israel telah memerintahkan seluruh warga sipil untuk mengevakuasi bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza. Pada hari Jumat kemarin, Hamas telah membebaskan dua warga AS yang ditawan selama serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.
Judith Tai Raanan, 59, dan putrinya Natalie, 17, diserahkan kepada pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza. Keduanya menjadi sandera pertama yang dibebaskan Hamas dalam perang terbaru, sementara lebih dari 200 lainnya masih ditahan.
Hamas mengatakan pihaknya melepaskan mereka berdasarkan perjanjian dengan pemerintah Qatar atas alasan kemanusiaan.
"Dua warga kami yang diculik kini sudah berada di rumah. Kami tidak menyerah dalam upaya memulangkan semua orang yang diculik. Pada saat yang sama, kami akan terus berjuang hingga meraih kemenangan," ungkap Netanyahu.
Menurut Netanyahu dan kerabat kedua warga yang sempat diculik, ibu dan anak perempuannya itu diculik Hamas dari Kibbutz Nahal Oz selama serangan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober.
Baca juga: Israel Bertekad 'Berjuang Sampai Menang' dalam Perang Melawan Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di