Desakan kepada Trump disampaikan Zarif di peringatan satu tahun kematian jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari.
"Intelijen terbaru dari Irak mengindikasikan bahwa agen provokator dari Israel sedang merancang serangan terhadap warga Amerika, yang dapat membuat Trump terikat oleh casus belli (aksi menjustifikasi perang) palsu," tulis Zarif via Twitter, dilansir dari laman Asharq al-Awsat pada Sabtu, 2 Januari 2021.
"Hati-hati dengan jebakan, @realDonaldTrump. Segala bentuk kembang api akan meledak ke diri Anda sendiri," lanjutnya.
Esmail Ghaani, penerus Soleimani di jabatan kepala pasukan Quds Iran, mengatakan pada Jumat kemarin bahwa Teheran siap merespons segala bentuk ancaman dari AS.
Militer AS sempat menerbangkan dua pesawat pengebom nuklir B-52 ke Timur Tengah sebagai sebuah pesan kepada Iran pada Rabu kemarin. Namun saat ini, kedua pesawat tersebut sudah meninggalkan kawasan.
Soleimani tewas dalam serangan udara AS di area bandara internasional Baghdad di Irak pada 3 Januari 2020. Iran menegaskan, tindakan keji tersebut merupakan serangan teror terhadap pejabat resmi Iran, dan juga bentuk nyata aksi terorisme negara.
Serangan terhadap Soleimani juga dinilai sebagai pelanggaran terhadap berbagai peraturan internasional dan piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Iran, serangan terhadap Soleimani dilakukan AS usai berkonsultasi dengan Israel. Israel memandang jajaran pejabat Iran, termasuk Soleimani, sebagai ancaman. "Ini adalah sebuah kesalahan strategis yang akan berujung pada peningkatan rasa ketidakamanan di kawasan," sebut Kedubes Iran di Jakarta.
Baca: Kedubes Iran Kecam AS di Peringatan Satu Tahun Kematian Soleimani
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id