Langkah ini diumumkan pada 21 Januari 2025, sebagai bagian dari kebijakan baru Trump yang berfokus pada pembatalan berbagai kebijakan sebelumnya.
Dalam pernyataan resminya, Gedung Putih menyebut Executive Order 14115 sebagai "langkah radikal yang tidak sesuai dengan prinsip kebebasan dan keadilan" seperti yang tertulis dalam dokumen Initial Rescissions Of Harmful Executive Orders And Actions.
Latar Belakang Kebijakan Biden
Executive Order 14115 pada 1 Februari 2024, diterapkan oleh Joe Biden sebagai respon atas meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel yang dinilai merusak stabilitas di Tepi Barat.Dokumen resmi menyatakan bahwa perintah ini ditujukan untuk "menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut dengan memberikan sanksi pada pihak-pihak yang melanggar hukum internasional."
Biden menjatuhkan sanksi terhadap 17 individu dan 16 entitas yang terkait dengan aksi kekerasan tersebut, yang dilakukan melalui delapan batch penetapan sanksi.
Menurut laporan dari The Times of Israel, kekerasan oleh pemukim di Tepi Barat semakin memburuk di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menteri Keamanan Nasional yang keluar, Itamar Ben Gvir, bahkan menganggap masalah ini sebagai sesuatu yang tidak signifikan.
Selain itu, seorang perwira tinggi yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut sedang diselidiki oleh Kementerian Kehakiman Israel karena diduga mengabaikan kekerasan pemukim demi ambisi promosi jabatan.
Kebijakan Baru Trump
Trump mencabut semua sanksi yang diterapkan Biden terhadap 17 individu dan 16 entitas yang sebelumnya ditetapkan dalam delapan batch sanksi, seperti dilaporkan oleh The Times of Israel.Langkah ini dilakukan hanya beberapa jam setelah laporan serangan baru oleh pemukim di desa Al-Funduq di Tepi Barat.
Keputusan Trump menuai perhatian global karena secara langsung mencabut kebijakan yang dirancang untuk menanggapi kekerasan pemukim, seperti dilaporkan oleh The Times of Israel. Langkah ini menyoroti pendekatan Trump yang lebih mendukung kebijakan pemerintah Israel.
Baca Juga:
Masa Depan Gaza Setelah Gencatan Senjata yang Ambigu, Hamas Tetap Memerintah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News