Penduduk Palestina di Rafah, Gaza. (AFP)
Penduduk Palestina di Rafah, Gaza. (AFP)

Mesir Dikabarkan Siap Terima Gelombang Masuknya Warga Palestina

Marcheilla Ariesta • 16 Februari 2024 07:50
Washington: Media Amerika Serikat (AS) The Washington Post melaporkan, Pemerintah Mesir tampaknya bersiap menghadapi kemungkinan masuknya warga Palestina yang diusir dari Gaza ke Semenanjung Sinai.
 
Kemungkinan itu terjadi jika serangan Israel terhadap Rafah tetap dilakukan.
 
Beberapa pejabat Israel telah mendorong pengusiran penduduk Gaza sejak awal perang, namun sekutu Israel, termasuk AS, telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mendukung pengusiran paksa warga Palestina keluar dari Gaza.

“Para pejabat Mesir mengancam akan menangguhkan perjanjian perdamaian yang telah terjalin selama 40 tahun jika serangan terhadap Rafah memaksa pengungsi melintasi perbatasan,” kata The Washington Post, dikutip oleh Al Jazeera, Jumat, 16 Februari 2024.
 
“Rekaman baru yang diperoleh The Washington Post menunjukkan bahwa Mesir sedang mempersiapkan skenario seperti itu,” lanjut laporan tersebut.
 
Minggu ini, kelompok Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai yang berbasis di Inggris, yang memiliki tim pemantau di Sinai, melaporkan bahwa Mesir sedang membangun penghalang beton besar untuk menampung pengungsi Palestina yang bisa mengungsi ke Mesir.
 
The Post melaporkan, mereka telah memverifikasi rekaman video dan data lain yang menunjukkan bahwa Mesir membersihkan puing-puing dari sebidang tanah.
 
“Bentuknya persegi panjang berukuran sekitar 21 km persegi yang berdekatan dengan perbatasan Gaza, dengan tembok beton sedang dibangun di sekelilingnya,” kata mereka.
 
Seorang pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan kepada surat kabar AS bahwa tindakan tersebut kemungkinan merupakan rencana darurat atas apa yang dianggap Mesir sebagai “skenario terburuk”.
 
Mesir dengan keras menolak pemindahan paksa warga Palestina ke wilayahnya.
 
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali bersumpah untuk menyerang militan Hamas di kota Rafah di Gaza selatan. Ia menarik Israel keluar dari perundingan gencatan senjata di Kairo karena menurutnya Hamas tidak mengubah tuntutan mereka.
 
Pemimpin Israel tidak memberikan indikasi kapan dia akan memerintahkan pasukannya untuk menyerang Rafah.
 
Dia mengatakan bahwa ratusan ribu warga sipil yang sekarang berdesakan di wilayah dekat perbatasan Mesir akan diizinkan mengosongkan wilayah tersebut terlebih dahulu, meskipun dia tidak memberikan indikasi ke mana mereka akan pergi.
 
Baca juga: Siap Lawan Israel, Mesir Kerahkan 40 Tank di Rafah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan