Israel kembali lakukan serangan ke Rafah, Gaza. (AFP)
Israel kembali lakukan serangan ke Rafah, Gaza. (AFP)

Rafah Diserang Israel, 13 Orang Tewas

Marcheilla Ariesta • 29 April 2024 11:20
Rafah: Serangan udara Israel terhadap tiga rumah di kota Rafah, Gaza selatan, menewaskan 13 orang. Petugas medis menambahkan, korban luka juga cukup banyak akibat serangan ini.
 
Media Hamas menyebutkan, jumlah korban tewas sebanyak 15 orang.
 
Di Kota Gaza, di bagian utara Jalur Gaza, pesawat-pesawat Israel menghantam dua rumah, menewaskan dan melukai beberapa orang, kata para pejabat kesehatan.

Serangan di Rafah, tempat lebih dari satu juta orang berlindung dari pemboman Israel selama berbulan-bulan, terjadi beberapa jam sebelum Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok Islam Hamas untuk membahas prospek perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
 
Perang tersebut dipicu oleh serangan militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
 
Dilansir dari Malay Mail, Senin, 29 April 2024, Israel berjanji untuk memberantas Hamas, yang menguasai Gaza, dalam operasi militer yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina. Sebanyak 66 diantaranya tewas dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas kesehatan Gaza. 
 
Perang telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk mengungsi dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.
 
Proposal gencatan senjata
 
Kemarin, para pejabat Hamas mengatakan sebuah delegasi, yang dipimpin oleh Khalil Al-Hayya, wakil ketua kelompok itu di Gaza, akan membahas proposal gencatan senjata yang diserahkan oleh Hamas kepada mediator dari Qatar dan Mesir, serta tanggapan Israel. 
 
Mediator, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meningkatkan upaya mereka untuk mencapai kesepakatan ketika Israel mengancam akan menyerang Rafah.
 
Dua pejabat Hamas tidak mengungkapkan rincian usulan terbaru tersebut, namun sebuah sumber yang mengetahui tentang pembicaraan tersebut mengatakan, Hamas diperkirakan akan menanggapi usulan gencatan senjata terbaru Israel yang disampaikan pada Sabtu.
 
Sumber tersebut mengatakan hal ini termasuk kesepakatan untuk menerima pembebasan kurang dari 40 sandera sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan gencatan senjata tahap kedua yang mencakup “masa tenang berkelanjutan”. Ini menjadi respons kompromi Israel terhadap permintaan Hamas untuk gencatan senjata permanen.
 
“Setelah tahap pertama, Israel akan mengizinkan pergerakan bebas antara Gaza selatan dan utara dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza,” kata sumber itu.
 
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan hari Senin di Kairo akan berlangsung antara delegasi Hamas dan mediator Qatar dan Mesir untuk membahas pernyataan yang dibuat kelompok tersebut mengenai tanggapan Israel terhadap proposal mereka baru-baru ini.
 
“Hamas mempunyai beberapa pertanyaan dan pertanyaan mengenai tanggapan Israel terhadap usulannya, yang diterima gerakan tersebut dari mediator pada hari Jumat,” kata pejabat itu kepada Reuters.
 
Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa Hamas mungkin tidak akan memberikan tanggapan instan kepada mediator mengenai proposal terbaru Israel.
 
Baca juga: Biden-Netanyahu Tinjau Pembicaraan Rencana Tukar Sandera Hamas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan