Ilustrasi oleh Medcom.id.
Ilustrasi oleh Medcom.id.

Kelompok Kriminal Nigeria Bebaskan 28 Siswa yang Diculik

Willy Haryono • 26 Juli 2021 07:12
Kaduna: Kelompok kriminal bersenjata yang menangkap 121 siswa di sebuah sekolah menengah di barat laut Nigeria pada awal Juli telah membebaskan 28 sandera mereka. Hal ini dipastikan oleh seorang pejabat sekolah Nigeria pada Minggu 25 Juli 2021.
 
Para penyerang menyerbu Sekolah Menengah Baptis Bethel di negara bagian Kaduna barat laut pada 5 Juli, menculik siswa yang sedang tidur di asrama mereka.
 
Penculikan itu adalah yang terbaru oleh geng bersenjata -,yang dikenal secara lokal sebagai bandit,- yang telah lama mengganggu barat laut dan tengah Nigeria dengan menjarah, mencuri ternak dan penculikan. Tetapi belakangan ini menargetkan sekolah dan perguruan tinggi.

“Sebanyak 28 siswa yang dibebaskan telah dipersatukan kembali dengan orangtua mereka setelah dibebaskan pada Sabtu, Joseph Hayab,” pejabat Sekolah Menengah Baptis Bethel, mengatakan kepada AFP.
 
"Kami dapat mengirim bus gereja untuk pergi ke tempat para penculik menurunkan mereka untuk menjemput mereka," katanya.
 
“Secara keseluruhan, tiga puluh empat anak yang diculik sekarang bebas: lima melarikan diri lebih awal dan satu dibebaskan dengan alasan kesehatan,” ucap Hayab.
 
Hayab menambahkan sejumlah uang telah dibayarkan kepada geng itu. Namun dia menolak untuk mengatakan berapa banyak.
 
"Yang paling penting sekarang adalah membebaskan semua anak yang masih diculik,” tuturnya.
 

 
Orangtua dari mereka yang dibebaskan bereaksi dengan gembira. "Saya sangat senang dengan apa yang telah Tuhan lakukan bagi kami, ini adalah hari kami," kata ibunda Jumai Francis.
 
“Saya sangat senang. Secara fisik, kami tidak melihat pemerintah secara resmi menghibur kami," tegas ayah dari  Zambo Egeje, tetapi masih memiliki beberapa kata kritik untuk pihak berwenang.

Meningkatnya penculikan

Polisi negara bagian Kaduna tidak segera dapat dimintai komentar ketika dihubungi oleh AFP. Dari lima anak yang melarikan diri pada 21 Juli, dua ditemukan oleh polisi dan tiga lainnya kembali ke sekolah.
 
"Mereka melarikan diri dari bandit ketika mereka dikirim untuk mengumpulkan kayu bakar untuk memasak,” tutur Hayab.
 
Setelah penculikan, geng meminta sekolah untuk makanan dan uang tebusan untuk membebaskan para sandera.
 

 
Penculikan wisatawan di jalan atau orang berpengaruh untuk tebusan adalah hal biasa di negara terpadat di Afrika. Kelompok militan Boko Haram pertama kali menculik anak-anak dari sekolah pada tahun 2014, ketika mereka mengambil lebih dari 200 anak perempuan dari asrama mereka di Chibok, menyebabkan kemarahan publik di seluruh dunia.
 
Penculikan anak sekolah telah meningkat tajam sejak itu, dengan sekitar 1.000 siswa dan murid telah diculik di seluruh Nigeria sejak Desember.
 
Sebagian besar telah dibebaskan setelah negosiasi oleh pejabat lokal dengan geng kriminal terorganisir.
 
Banyak yang tetap menjadi tawanan, termasuk seratus anak yang diculik pada awal Juni dari sebuah sekolah Muslim di negara bagian tetangga, Niger, dan masih disandera.
 
"Anak laki-laki dan perempuan Tegina, beberapa berusia lima tahun, telah ditahan selama 56 hari sekarang," tweet analis Nigeria Bulama Bukarti pada Minggu.
 
"Jelas bahwa orangtua telah dibiarkan sepenuhnya sendiri, dengan pemerintah negara bagian dan federal tidak melakukan upaya keamanan atau non-keamanan konkret untuk membebaskan anak-anak yang tak berdaya,” tegas Bukarti.
 
Presiden Muhammadu Buhari, yang mendapat kecaman karena meningkatnya ketidakamanan di negara itu, telah memerintahkan pasukan keamanan untuk memastikan pembebasan semua korban penculikan secara aman dan dini.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan