Korban keempat terluka parah dan saat ini berada dalam kondisi kritis.
Dikutip dari BBC pada Selasa, 2 Maret 2021, kepolisian Jalalabad telah menangkap pelaku utama, yang disebut terkait dengan Taliban. Namun kelompok militan tersebut membantah terlibat dalam penembakan awak media di Jalalabad.
Gelombang pembunuhan melanda Afghanistan belakangan ini, yang menimpa para jurnalis, aktivis, dan tokoh-tokoh politik.
Baca: Lima Jurnalis Tewas dalam Rangkaian Serangan di Afghanistan
Zalmai Latifi, kepala saluran televisi Enikas TV, ketiga korban tewas diketahui belum lama ini lulus dari sekolah menengah atas dan bekerja di departemen alih suara.
Mursal Wahidi, salah satu korban tewas, ditembak individu bersenjata saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Dua korban lainnya, diidentifikasi sebagai Shahnaz dan Sadia, juga tewas ditembak dalam perjalanan pulang.
"Mereka semua meninggal. Mereka ditembak saat sedang berjalan kaki dari kantor menuju rumah," kata Latifi kepada kantor berita AFP.
Juru bicara Enikas TV mengatakan bahwa korban keempat telah dilarikan ke rumah sakit dan saat ini sedang berjuang untuk bisa tetap bertahan hidup.
Polisi masih berusaha mencari beberapa pelaku lainnya usai menangkap tersangka utama. "Kami menangkapnya saat dia berusaha melarikan diri," kata Kepala Kepolisian Nangarhar, Juma Gul Hemat.
"Ia mengaku telah melakukan penembakan. Ia adalah anggota Taliban," sambungnya.
Enikas TV mengatakan bahwa empat dari 10 pekerja perempuan tewas dalam aksi penembakan. Salah satu korban tewas adalah presenter Malalai Maiwand, yang ditembak mati pada Desember 2020. Grup yang mengaku sebagai Islamic State (ISIS) mengklaim sebagai pelaku penembakan.
Bulan lalu, dua perempuan yang bekerja di Mahkamah Agung Afghanistan tewas ditembak di wilayah ibu kota, Kabul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News