Pastor Isaac mengatakan “kemunafikan dan rasisme di dunia Barat sangat mengerikan.”
“Kepada teman-teman kita di Eropa, saya tidak ingin lagi mendengar Anda menguliahi kami tentang hak asasi manusia atau hukum internasional,” kata Pastor Isaac, seperti dikutip Palestine Chronicle, Senin 25 Desember 2023.
“Saya kira kami tidak berkulit putih, itu tidak berlaku bagi kami menurut logika Anda sendiri,” imbuh Isaac.
Baca: Pendeta Palestina: Jika Yesus Lahir saat ini, Dia Akan Berada di Bawah Reruntuhan Gaza. |
Dia mengkritik “banyak orang Kristen di dunia barat” yang, dalam perang ini, “memastikan kekaisaran memiliki teologi yang dibutuhkan. Itu adalah pembelaan diri mereka.”
“Saya terus bertanya bagaimana pembunuhan 9.000 anak itu untuk membela diri? Bagaimana pengungsian 1,9 juta warga Palestina untuk membela diri?” tanya Isaac.
“Dalam bayang-bayang kekaisaran, mereka mengubah penjajah menjadi korban dan terjajah menjadi agresor. Apakah kita lupa bahwa negara yang mereka ajak bicara dibangun di atas reruntuhan kota dan desa milik warga Gaza?,” ungkap Isaac.
Dia lebih lanjut mengatakan, “Kami marah dengan keterlibatan gereja.”
“Biar jelas kawan, diam adalah keterlibatan. Dan seruan kosong untuk perdamaian tanpa gencatan senjata dan diakhirinya pendudukan serta kata-kata empati yang dangkal tanpa tindakan langsung, semuanya dianggap sebagai keterlibatan,” pungkas Pastor Isaac.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News