Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pasukan Israel telah salah mengidentifikasi para sandera sebagai ancaman dan menembaki mereka pada hari Jumat kemarin.
Dia mengatakan tidak jelas apakah para sandera melarikan diri dari penculiknya atau ditinggalkan. Kematian mereka terjadi di wilayah Shijaiyah Kota Gaza, tempat terjadinya pertempuran berdarah antara militer Israel dan militan Hamas. Dia mengatakan tentara menyatakan “kesedihan mendalam” dan sedang menyelidikinya.
Mengutip dari voanews.com, Sabtu, 16 Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian para sandera sebagai “tragedi yang tak tertahankan” dan berjanji untuk melanjutkan “upaya keras untuk memulangkan semua sandera dengan selamat.”
Pertempuran di Gaza antara pasukan Israel dan Hamas berkecamuk pada hari Jumat. Militer Israel mengatakan pasukannya telah menghancurkan pusat komando dan kendali Hamas di distrik Sheijaia di Gaza dan telah melakukan “serangan yang ditargetkan” terhadap infrastruktur militan di Khan Younis.
Jaringan televisi Al Jazeera mengatakan serangan Israel pada hari Jumat menewaskan salah satu juru kameranya, Samer Abudaqa, ketika dia sedang meliput dampak serangan udara di sebuah sekolah.
Tekad Israel Hancurkan Hamas
Sebelumnya pada hari Jumat, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan tentaranya telah menemukan mayat dua tentara dan satu sandera sipil yang disandera dalam serangan teror Hamas pada 7 Oktober.Selama kunjungan ke Israel, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Washington mendesak Israel untuk lebih tepat menargetkan para pemimpin Hamas di Gaza, daripada melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas.
“Akan ada transisi ke tahap lain dalam perang ini, yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi berbasis intelijen,” katanya kepada wartawan pada hari Jumat setelah pertemuan dua hari dengan para pejabat Israel.
“Kapan tepatnya hal itu terjadi dan dalam kondisi apa tepatnya akan terjadi diskusi intensif yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel,” kata Sullivan. “Kondisi dan waktunya jelas menjadi bahan pembicaraan saya” dengan Netanyahu, para pemimpin pemerintah Israel lainnya, dan komandan militer.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Sullivan pada hari Kamis bahwa dibutuhkan waktu "lebih dari beberapa bulan" untuk menghancurkan Hamas, yang menurutnya telah membangun infrastrukturnya "di bawah tanah dan di atas tanah" di Gaza selama lebih dari satu dekade.
“Tetapi kami akan menang dan kami akan menghancurkan mereka,” kata Gallant.
Baca juga: Tentara Israel Temukan Jenazah Sandera Keturunan Prancis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News