Sebelumnya, pihak berwenang RD Kongo telah mengumumkan bahwa banjir telah menewaskan sekitar 120 orang.
Mengutip dari laman Africa News, Sabtu, 16 Desember 2022, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan hujan deras berdampak pada sekitar 38.000 warga RD Kongo dan menghancurkan setidaknya 280 rumah.
Presiden RD Kongo Felix Tshisekedi telah mendeklarasikan periode berkabung nasional selama tiga hari sejak Rabu lalu. Ia Tshisekedi mengatakan bahwa guyuran hujan deras yang memicu bencana banjir di negaranya merupakan konsekuensi dari perubahan iklim.
"Seharusnya peristiwa semacam ini dapat dihindari jika komitmen dari negara-negara yang menyumbang polusi dihormati selama lebih dari 13 tahun," tutur Tshisekedi.
Deputi Perdana Menteri RD Kongo Daniel Aselo mengatakan bahwa sejumlah bangunan ilegal di Kinshasa akan dihancurkan, dan para penghuninya akan direlokasi ke tempat lain yang lebih aman.
"Gubernur kota Kinshasa telah diinstruksikan untuk mengidentifikasi semua situs-situs ilegal, dan langkah ini harus dilakukan secepat mungkin," sebut Aselo.
Baca: Jumlah Korban Tewas Banjir di RD Kongo Jadi 141 Orang
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News