Presiden RD Kongo Felix Tshisekedi, yang sedang berada di Amerika Serikat dalam menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Afrika, mendeklarasikan periode berkabung nasional selama tiga hari mulai Rabu ini.
Dikutip dari The East African, Tshisekedi mengatakan bahwa guyuran hujan deras yang memicu bencana banjir di negaranya merupakan konsekuensi dari perubahan iklim.
"Seharusnya peristiwa semacam ini dapat dihindari jika komitmen dari negara-negara yang menyumbang polusi dihormati selama lebih dari 13 tahun," tutur Tshisekedi.
Baca: Hujan Deras Picu Banjir di Kongo, 120 Orang Dilaporkan Tewas
Deputi Perdana Menteri RD Kongo Daniel Aselo mengatakan bahwa sejumlah bangunan ilegal di Kinshasa akan dihancurkan, dan para penghuninya akan direlokasi ke tempat lain yang lebih aman.
"Gubernur kota Kinshasa telah diinstruksikan untuk mengidentifikasi semua situs-situs ilegal, dan langkah ini harus dilakukan secepat mungkin," sebut Aselo.
Kinshasa, kota dengan 15 juta penduduk, selama ini dilanda banjir hampir di setiap musim hujan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News