Namun demikian, seorang pejabat di kantor Netanyahu mengatakan bahwa perdana menteri yang baru terpilih kembali berkomitmen penuh pada status quo situs yang telah berusia puluhan tahun yang hanya mengizinkan ibadah Muslim di sana.
Pejabat itu mengatakan bahwa tur Ben-Gvir di sekitar halaman Masjid Al-Aqsa sesuai dengan pengaturan yang memungkinkan non-Muslim untuk berkunjung tetapi tidak berdoa.
Baca: Israel dan Palestina Kelahi di PBB Terkait Kunjungan Menteri Kontroversial ke Al-Aqsa. |
Pejabat tersebut mengatakan bahwa beberapa menteri Israel telah memasuki Masjid Al-Aqsa selama beberapa tahun terakhir, termasuk mantan Menteri Keamanan Nasional Gilad Erdan.
"Klaim perubahan status quo tidak berdasar,” pernyataan kantor Netanyahu, seperti dikutip Middle East Monitor, 6 Januari 2023.
"Hamas tidak akan mendikte apa yang akan kami lakukan,” imbuh pernyataan itu.
Namun, kunjungan Ben-Gvir ke Tempat Suci Al-Aqsa memicu kecaman lokal, regional dan internasional, bahkan dari sekutu dekat Israel.
"Amerika Serikat dengan tegas mempertahankan status quo sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.
"Setiap tindakan sepihak yang membahayakan status quo tidak dapat diterima,” sebutnya.
Juru bicara itu menambahkan bahwa AS meminta Netanyahu untuk menjaga komitmennya terhadap status quo tempat-tempat suci.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News