Menhan Israel Benny Gantz. (JACK GUEZ / AFP)
Menhan Israel Benny Gantz. (JACK GUEZ / AFP)

Israel Redam Perbedaan Pendapat atas Perjanjian Nuklir Iran

Medcom • 27 Juni 2022 16:45
Yerusalem: Menteri Pertahanan Israel mengatakan bahwa kebijakan terkait pembicaraan program nuklir Iran sudah ditentukan pemerintah, bukan militer. Pernyataan disampaikan setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa jenderal-jenderal penting Israel mendukung kesepakatan antara Iran dan sejumlah negara berpengaruh di dunia.
 
Pimpinan intelijen militer dan perencanaan strategis meyakini bahwa kembalinya perjanjian nuklir 2015, yang membatasi program nuklir Iran, akan memberi Israel kesempatan untuk mempersiapkan serangan terhadap musuh bebuyutannya.
 
Menurut koran Yedioth Ahronoth, serangan Israel tersebut bertujuan membuat Iran tidak bisa membuat senjata nuklir.

Walau pasukan Israel memiliki hak berpendapat tentang kebijakan Iran, "pimpinan pemerintah yang membuat keputusan," ucap Menteri Pertahanan Benny Gantz di Twitter, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 27 Juni 2022.
 
"Kami akan terus mengadakan dialog terbuka dan mendalam secara tertutup. Segala cara lain akan membahayakan keamanan Negara Israel," sambungnya.
 
Teguran Gantz tampaknya juga ditujukan pada mata-mata Mossad, yang dilaporkan Yedioth menentang kesepakatan baru terkait nuklir Iran.
 
Uni Eropa dan Iran pada Sabtu, 25 Juni 2022 sepakat bahwa negosiasi nuklir, yang sempat berhenti selama berminggu-minggu, akan segera dilanjutkan. Kemajuan itu terjadi di tengah ketidakstabilan politik di Israel, setelah Perdana Menteri Naftali Bennett menyerukan Pemilu kilat.
 
Israel tidak berperan dalam negosiasi ini. Namun, kekhawatiran tentang hasil pembicaraan, beserta ancaman jangka panjang bahwa Israel akan melancarkan aksi militer sepihak terhadap Iran, merupakan tantangan bagi Barat.
 
Gantz tidak mengomentari pengumuman Uni Eropa-Iran. Bennett juga tidak, meski tampaknya memegang kamera dalam rapat kabinet terakhirnya pada hari Minggu. Ia diperkirakan akan mengundurkan diri pekan ini, dengan Menteri Luar Negeri Yair Lapid hendak menduduki jabatan teratas.
 
Israel menyambut baik keputusan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengundurkan diri secara sepihak dari perjanjian nuklir itu. Setelah Trump digantikan oleh Joe Biden, para pemimpin Israel mengatakan tidak akan terikat kesepakatan baru yang mungkin dicapai Washington dengan Teheran.
 
Iran, yang membantah pihaknya mengupayakan senjata nuklir, sejak mundurnya AS mulai menggenjot beberapa proyek dengan potensi pembuatan bom. Israel diyakini memiliki persenjataan nuklirnya sendiri. (Kaylina Ivani)
 
Baca: Iran Akui Putuskan Beberapa Kamera IAEA yang Pantau Situs Nuklirnya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan