Polisi Israel menggunakan meriam air dalam bentrokan dengan demonstran Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada 7 Mei 2021. (EMMANUEL DUNAND / AFP)
Polisi Israel menggunakan meriam air dalam bentrokan dengan demonstran Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada 7 Mei 2021. (EMMANUEL DUNAND / AFP)

Tenaga Medis dan Jurnalis Terluka dalam Bentrokan di Yerusalem Timur

Willy Haryono • 10 Mei 2021 09:23
Yerusalem: Setidaknya 14 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan kepolisian Israel di Yerusalem Timur pada Minggu malam, 9 Mei. Menurut keterangan organisasi Bulan Sabit Merah, empat dari 14 korban harus dirawat di rumah sakit.
 
Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Senin, 10 Mei 2021, Bulan Sabit Merah juga mencatat adanya seorang tenaga medis yang terluka dalam bentrokan.
 
Ia mengalami luka-luka usai pasukan Israel menembaki sebuah ambulans milik Bulan Sabit Merah dengan menggunakan peluru karet dan granat kejut di area At-Tur.

Selain demonstran dan tenaga medis, dua jurnalis juga terluka saat meliput bentrokan di dekat Gerbang Damaskus dan Sheikh Jarrah. Bulan Sabit Merah menambahkan, banyak warga Palestina ditangkap polisi setelah berakhirnya aksi protes.
 
Baca:  Netanyahu Bela Tindakan Polisi Israel di Yerusalem
 
Bentrokan di Yerusalem, termasuk di Kompleks Masjid Al-Aqsa, merupakan buntut dari ketegangan antara Israel dan Palestina dalam sebulan terakhir, yang salah satunya dipicu rencana penggusuran di wilayah Sheikh Jarrah.
 
Ketegangan meningkat saat Mahkamah Agung Israel hendak menggelar sidang dengar pendapat mengenai perintah penggusuran yang dapat menguntungkan organisasi pendatang Yahudi di Sheikh Jarrah.
 
Namun sidang akhirnya ditunda atas permintaan jaksa agung Israel pada hari Minggu kemarin, dan tanggal baru persidangan akan ditentukan dalam 30 hari ke depan.
 
Sementara itu, terdapat kekhawatiran mendalam bahwa perayaan Pawai Bendera Hari Yerusalem, yang biasanya melibatkan ribuan pemuda Israel berjalan melewati Kota Tua Yerusalem, dapat memicu bentrokan lebih lanjut.
 
Mantan petinggi pertahanan Israel, Amos Gilad, menyerukan agar acara pawai dibatalkan atau dialihkan rutenya. "Tong mesiu sedang terbakar dan dapat meledak sewaktu-waktu," ucapnya kepada Army Radio.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan