Ekskavator membersihkan puing sebuah apartemenyang roboh di Ikoyi, Lagos, Nigeria, 2 November 2021. (Benson Ibeabuchi / AFP)
Ekskavator membersihkan puing sebuah apartemenyang roboh di Ikoyi, Lagos, Nigeria, 2 November 2021. (Benson Ibeabuchi / AFP)

Korban Tewas Apartemen Roboh Nigeria Jadi 16 Orang, Puluhan Hilang

Willy Haryono • 03 November 2021 08:31
Lagos: Petugas penyelamat terus menelusuri reruntuhan apartemen 21 lantai di Lagos, Nigeria, sepanjang Selasa kemarin. Satu hari sebelumnya, apartemen yang masih dapat tahap konstruksi tersebut roboh, menewaskan setidaknya 16 orang dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
 
Pemerintah daerah Lagos telah meluncurkan investigasi independen mengenai penyebab robohnya apartemen.
 
Di malam kedua, petugas menggunakan alat berat untuk menggali puing-puing apartemen yang berdiri di kota Ikoyi. Truk-truk besar dikerahkan ke lokasi untuk mengangkut material beton dan besi.

Juni lalu, otoritas Lagos diketahui sudah pernah menyegel proyek apartemen tersebut karena dinilai tidak memenuhi persyaratan struktural.
 
"Pemerintah sudah meminta anomali konstruksi itu segera diperbaiki sebelum pembangunan dapat dimulai kembali," kata Wakil Gubernur Lagos, Obafemi Hamzat, dilansir dari The New Daily, Rabu, 3 November 2021. Ia tidak menjelaskan apakah masalah itu sudah ditanggapi pihak pengembang atau tidak.
 
Sejauh ini, total 16 jasad korban -- termasuk asisten pemilik apartemen -- telah ditemukan di lokasi kejadian. Sembilan orang berhasil diselamatkan.
 
Sejumlah saksi mata memprediksi ada sekitar 100 orang yang sedang bekerja di apartemen tersebut pada saat kejadian.
 
Baca:  Apartemen Roboh di Lagos Nigeria, 6 Orang Tewas 100 Hilang
 
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyerukan peningkatan upaya pencarian dan pemulihan korban luka.
 
Gedung roboh merupakan peristiwa yang sering terjadi di Nigeria, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di benua Afrika. Biasanya, penyebab gedung roboh di Nigeria dipicu lemahnya regulasi, penegakan hukum, dan material konstruksi yang kualitasnya di bawah standar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan