Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa mereka menentang kesepakatan apa pun sebelum kelompok pejuang Palestina Hamas dihancurkan. Namun pemimpin oposisi Yair Lapid berjanji tetap mendukung pemerintah jika Netanyahu mendukung proposal yang diumumkan Biden.
Netanyahu sendiri bersikeras tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dihancurkan, dan semua sandera dibebaskan.
Proposal tiga fase Biden akan dimulai dengan gencatan senjata enam minggu, di mana Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mundur dari daerah berpenduduk di Gaza. Kesepakatan itu pada akhirnya akan mengarah pada pembebasan semua sandera, "penghentian permusuhan" permanen, dan rencana rekonstruksi besar untuk Gaza.
Namun dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Sabtu, Smotrich mengatakan bahwa ia memberi tahu Netanyahu bahwa dirinya "tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan yang menyetujui garis besar yang diusulkan dan mengakhiri perang tanpa menghancurkan Hamas serta membawa kembali semua sandera."
Menggemakan kata-katanya, Ben-Gvir mengatakan "kesepakatan itu dapat diartikan sebagai akhir dari perang dan ditinggalkannya tujuan untuk menghancurkan Hamas. Ini adalah kesepakatan sembrono, yang merupakan kemenangan bagi terorisme dan ancaman keamanan bagi Negara Israel."
Ia bersumpah untuk "membubarkan pemerintahan" ketimbang menyetujui proposal tersebut.
Koalisi sayap kanan Netanyahu memegang mayoritas tipis di parlemen, mengandalkan sejumlah faksi, termasuk partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) milik Ben-Gvir - yang memegang enam kursi - dan partai Zionisme Religius milik Smotrich - yang memegang tujuh kursi - untuk mempertahankan kekuasaan.
Namun, Yair Lapid, salah satu politisi oposisi paling berpengaruh di Israel, dengan cepat menawarkan dukungannya kepada Netanyahu. Partai Yesh Atid yang dipimpinnya menguasai 24 kursi.
Ia mengatakan bahwa Netanyahu "memiliki jaring pengaman untuk kesepakatan penyanderaan jika Ben-Gvir dan Smotrich meninggalkan pemerintahan."
Perselisihan terjadi ketika puluhan ribu orang berunjuk rasa di Tel Aviv, menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menerima proposal Biden. Mereka juga menuntut pengunduran diri Netanyahu. Bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi, dan beberapa demonstran dilaporkan ditahan.
Baca juga: Guterres Berharap Proposal Biden Mengarah ke 'Perdamaian Abadi' di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News