Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)

Guterres Berharap Proposal Biden Mengarah ke 'Perdamaian Abadi' di Gaza

Willy Haryono • 01 Juni 2024 16:39
New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyambut baik sebuah proposal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang berisi seputar gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
 
Ia berharap proposal ini dapat mengakhiri perang antara Israel dan kelompok Hamas yang telah berlangsung sejak Oktober tahun lalu.
 
"Kita telah menyaksikan terlalu banyak penderitaan dan kehancuran di Gaza. Sudah waktunya untuk berhenti. Saya menyambut baik inisiatif Presiden AS Joe Biden dan mendorong semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk gencatan senjata, pembebasan semua sandera, akses kemanusiaan tanpa hambatan yang terjamin, dan pada akhirnya perdamaian abadi di Timur Tengah," tulis Guterres di media sosial X dan dikutip Yeni Safak, Sabtu, 1 Juni 2024.

Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, sebelumnya mengatakan kepada Anadolu Agency dalam sebuah pernyataan bahwa Sekjen PBB "sangat berharap" usulan Biden dapat mengarah kepada "perdamaian abadi."
 
"Selama berbulan-bulan, Sekretaris Jenderal telah mendorong gencatan senjata, akses kemanusiaan penuh dan tanpa batas, dan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditawan di Gaza," kata Dujarric.
 
Biden mengatakan sebelumnya bahwa Israel telah mengajukan proposal baru kepada kelompok pejuang Palestina Hamas, yang meliputi kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Jalur Gaza dan mengamankan pembebasan sandera.
 
Biden mengimbau Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut, dan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya yang menentang proposal terbaru.
 
Lebih dari 36.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak Israel memulai serangannya hampir delapan bulan lalu. Mayoritas dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 82.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan kurang dari 1.200 warga Israel.
 
Sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade Israel yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
 
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.
 
Baca juga:  Umumkan Proposal Baru, Joe Biden: Sudah Saatnya Akhiri Perang di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan