Soleimani tewas diserang pesawat nirawak milik AS saat dirinya mengunjungi Baghdad pada 3 Januari 2020.
Menurut laporan di DEFA Press, dan dilansir oleh DW pada Minggu, 3 Januari 2021, lebih banyak negara akan dimasukkan ke dalam daftar pihak bertanggung jawab setelah investigasi pembunuhan Soleimani berakhir.
"Kita harus belajar dari pengalaman ini, dan kita juga harus berusaha menjaga kesatuan nasional," tulis artikel di DEFA Press.
Rabu kemarin, jaksa Iran Ali Alqasimehr mengklaim bahwa sebuah perusahaan keamanan Inggris dan pangkalan udara di Jerman turut memainkan peran dalam pembunuhan Soleimani. Tanpa menyuguhkan bukti, ia menyebut perusahaan G4S terlibat dalam pembunuhan sang jenderal.
Pemerintah Iran menuduh AS menggunakan pangkalan udara Ramstein Air Base di Jerman dalam meluncurkan drone yang menewaskan Soleimani.
Baca: Kedubes Iran Kecam AS di Peringatan Satu Tahun Kematian Soleimani
Berbicara pada malam menjelang peringatan satu tahun pembunuhan Soleimani, Kepala Korps Garda Revolusioner Iran Hossein Salami berjanji untuk merespons "segala tindakan yang diambil musuh." Ucapan disampaikan saat dirinya mengunjungi sebuah pulau di wilayah Teluk dekat Selat Hormuz.
"Respons cepat akan diambil terhadap segala jenis aksi yang dilakukan musuh terhadap kita," tegas Salami.
Esmail Ghaani, tokoh yang menggantikan Soleimani sebagai kepala pasukan Quds, menegaskan bahwa Iran siap membalas dendam. "Dari dalam rumah Anda, mungkin akan ada seseorang yang membalas kejahatan yang telah Anda lakukan," tutur Ghaani, tanpa menyebutkan siapa yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News