Rekaman audio tersebut bocor kurang dari dua pekan menjelang pemilihan umum presiden Iran. Khamenei menilai pernyataan Zarif merupakan sebuah "kesalahan besar" karena kebijakan luar negeri suatu negara, termasuk Iran, tak hanya ditentukan oleh kementerian luar negeri.
Khamenei menegaskan bahwa kemenlu hanyalah "eksekutor" dari keputusan-keputusan yang telah dibuat di level atas.
"Saya meminta maaf," tulis Zarif via Instagram.
"Komentar saya telah dicuri dan disalahgunakan musuh dari negara ini, dan hal tersebut telah membuat Anda, pemimpin agung, merasa terganggu," sambungnya, dilansir dari laman Hurriyet Daily News pada Senin, 3 Mei 2021.
Kecaman Khamenei dilayangkan dalam sebuah pidato di televisi nasional pada 2 Mei lalu. Meski tidak menyebutkan rekaman audio atau nama Zarif secara spesifik, ucapan Khamenei jelas ditujukan kepada sang menteri.
Menurut Khamenei, ucapan yang telah disampaikan Zarif adalah "repetisi dari apa yang selama ini selalu diucapkan musuh-musuh Iran."
Baca: Khamenei Sindir Menlu Iran atas Kontroversi Rekaman Audio
Meminta maaf, Zarif mengatakan bahwa rekaman audio sepanjang tujuh jam itu sebenarnya bersifat rahasia dan tidak akan dirilis ke publik. Ia mengekspresikan penyesalan mendalam karena pernyataannya melenceng dari arah kebijakan Iran.
"Mengikuti saran dan keputusan pemimpin agung adalah keharusan yang tak terbantahkan," ungkap Zarif.
"Komentar Anda adalah keputusan akhir bagi saya dan semua kolega. Sebagai pakar di bidang hubungan internasional, saya selalu meyakini bahwa bidang ini harus selalu mendapat panduan dari para pemimpin," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News