Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova (Kiri) dan Jubir Kemenlu Iran Nasser Kanaani (Kanan). (TASS/Kemenlu Iran)
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova (Kiri) dan Jubir Kemenlu Iran Nasser Kanaani (Kanan). (TASS/Kemenlu Iran)

Rusia dan Iran Kecam Ledakan Pager Lebanon, Iran: Rezim Zionis Lakukan Pembunuhan Massal

Riza Aslam Khaeron • 18 September 2024 18:24
Tehran: Setelah Lebanon dan Hamas, Rusia dan Iran turut mengecam insiden ledakan pager pada hari Selasa, 17 September 2024. Iran terutama menyebut insiden tersebut sebagai "pembunuhan massal oleh rezim Zionis."
 
"Aksi terorisme ini, yang merupakan aksi pembunuhan massal, sekali lagi membuktikan bahwa rezim Zionis, bukan hanya melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap warga Palestina, tetapi juga mengacaukan perdamaian dan keamanan kawasan," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Nasser Kanaani, pada hari Rabu, 18 September 2024.
 
Kanaani menyebut "aksi teror" tersebut bertentangan dengan moral dan prinsip kemanusiaan, hukum internasional, dan hukum kemanusiaan internasional, serta menyerukan agar komunitas internasional bertindak terhadap "aksi zionis" tersebut.

Ia juga menyatakan bahwa Republik Iran siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi pemerintah dan rakyat Lebanon.
 
Kanaani kemudian mendoakan pemulihan para korban yang terluka dalam insiden tersebut, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon.
 

Kremlin: Ledakan Pager Bisa Memicu Konflik


Moskow: Rusia pada hari Rabu mengecam dengan keras serangan di Lebanon dan warganya. Rusia mengatakan mengharapkan pemulihan cepat bagi korban-korban yang terluka dalam serangan ini, menurut media berita Rusia, TASS, pada hari Rabu.
 
"Kami sangat mengecam serangan di Lebanon dan warganya yang ramah, yang merupakan pelanggaran besar terhadap kedaulatan Lebanon dan tantangan serius bagi hukum internasional terkait penggunaan senjata tidak umum," ujar Juru Bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova, melansir TASS.
 
Zakharova menekankan pentingnya investigasi lanjut atas serangan ini dan pencegahan agar "aksi terorisme" tersebut tidak terjadi lagi di masa depan. Dia mengungkit ledakan Pipa Nord Stream tahun 2022 dan meminta negara-negara Barat agar tidak mengabaikan insiden ledakan pager seperti halnya ledakan Pipa Nord Stream.
 
"Ada kemungkinan dalang dari serangan teknologi tinggi ini bertujuan untuk menciptakan konfrontasi skala besar dan memprovokasi perang besar di Timur Tengah," ujar Zakharova.
 
Pandangan tersebut juga disampaikan oleh Kremlin, yang menyebut insiden ini akan mengarah kepada eskalasi di kawasan dan menyebabkan situasi di Timur Tengah menjadi tidak terkendali.
 
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon ketika berita ini disusun, 12 orang telah meninggal dan lebih dari 2800 orang lainnya luka-luka dalam insiden ini. Israel belum memberikan pernyataan resmi, namun Hamas, Hizbullah, dan Iran menunjuk Israel sebagai dalang insiden ini.
 
Baca Juga:
Gold Apollo Sebut Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat di Hungaria
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan