Setelah dua pekan pertempuran yang telah mengubah Khartoum menjadi zona perang dan melemparkan Sudan ke dalam kekacauan, kelompok mediator internasional - termasuk negara-negara Afrika dan Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat - mengintensifkan tekanan mereka terhadap para jenderal dari dua kubu bertikai.
Sejauh ini, pemimpin militer Sudan dan pasukan paramiliter hanya berhasil mencapai serangkaian gencatan senjata sementara yang rapuh. Gencatan senjata ini gagal menghentikan bentrokan, tetapi cukup menciptakan jeda bagi puluhan ribu orang warga untuk melarikan diri ke daerah yang lebih aman.
Gencatan senjata juga memberikan kesempatan bagi para warga negara asing untuk mengungsi melalui jalur darat, udara dan laut.
Sebagai tanda kekacauan terus-menerus, Turki mengatakan salah satu pesawat evakuasinya terkena tembakan di luar Khartoum tanpa korban jiwa pada Jumat kemarin, beberapa jam setelah kedua belah pihak menerima perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam.
Melansir dari Euronews, Sabtu, 29 April 2023, Inggris mengatakan akan mengakhiri penerbangan evakuasi pada Sabtu malam ini, setelah sejumlah warga mereka yang ingin dievakuasi mulai menurun. Setelah awal yang lambat, Inggris telah menjalankan penerbangan militer reguler dari lapangan terbang dekat Khartoum ke Siprus.
Hingga Jumat malam, Inggris telah menerbangkan 1.573 orang, termasuk warga negara dari beberapa negara Eropa.
"Anda memiliki 24 jam lagi jika Anda memenuhi syarat untuk pergi ke bandara dan kami akan membawa Anda ke pesawat," kata Wakil Perdana Menteri Oliver Dowden.
Bentrokan sengit yang diwarnai ledakan dan tembakan berlanjut sepanjang Jumat di lingkungan kelas atas Kafouri di Khartoum, tempat pesawat tempur militer mengebom saingannya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Bentrokan juga dilaporkan terjadi di sekitar markas militer, Istana Republik dan daerah dekat bandara internasional Khartoum.
Semua wilayah ini telah menjadi titik nyala sejak perang meletus di Sudan pada 15 April lalu. Ledakan juga terdengar di seberang sungai di Omdurman.
Dokter di ibu kota Sudan mengatakan bahwa RSF telah menculik tenaga medis untuk merawat para pejuangnya yang terluka - sebuah tanda paramiliter sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan medis.
Baca juga: Serangan Udara Gempur Khartoum di Tengah Perpanjangan Gencatan Senjata
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News