Melansir Al-Jazeera, pejabat senior Hamas Izzat al-Risheq menyatakan 6 sandera yang telah tewas dikarenakan serangan udara Israel. Dia juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas "bias, dukungan, dan kemitraan," selama 11 bulan perang yang telah berlangsung.
Sedangkan Israel menyangkal hal tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan "menyelesaikan segala urusan," dengan Hamas dan menyatakan akan "memburu kalian," sebagai respons pembunuhan 6 sandera tersebut.
"Siapapun yang membunuh sandera, tidak menginginkan kesepakatan," ujar Netanyahu pada 1 September, mengungkit upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel dan Hamas yang masih berlangsung, dilansir dari akun X Netanyahu.
Baca Juga: Enam Sandera Ditemukan Tewas di Gaza, Israel dan AS Kecam Hamas |
Sandera-sandera tersebut telah di indentifikasikan sebagai Eden Yerushami (24), Carmel Gat (40), Alexander Lobanov (32), Almog Sarusi (27), Ori Danino (25), dan Hersh Goldberg-Polin (23). Goldberg-Polin merupakan warga negara Amerika yang mengundang kecaman orang no. 1 dan 2 di AS.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia "terpukul dan berduka", namun Wakil Presiden Kamala AS Harris mengatakan bahwa dia "sangat mengecam kekejaman Hamas, dan seluruh dunia harus juga demikian,".
"Hamas membahayakan warga Israel dan warga Amerika di Israel, Hamas harus disingkirkan dan tidak boleh memerintah Gaza. Warga Palestina juga telah menderita dibawah kekuasaan mereka selama lebih dari dua dekade," ujar Harris pada hari 31 Agustus, dilansir dari laman Gedung Putih.
Sedangkan dari sisi keluarga para sandera, melansir Al-Jazeera, menyatakan bahwa mereka akan "menghambat sepenuhnya negara ini (Israel)," dan menyerukan demonstrasi besar pada hari Minggu, 1 September serta mendorong implementasi gencatan senjata dan pembebasan para sandera.
"Kesepakatan untuk mengembalikan para sandera sudah ada di meja selama dua bulan. Jika seandainya tidak ada penundaan, sabotase, dan alasan lainnya, mereka yang tewas pagi ini kemungkinan besar masih hidup sekarang," ujar keterangan Forum Keluarga Sandera, dilansir dari Al-Jazeera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News