"Sebagai penghormatan kepada para personel VDP dan warga sipil yang gugur membela tanah air, Presiden Burkina Faso mendeklarasikan periode berkabung nasional selama 48 jam mulai hari ini," tutur juru bicara pemerintah, Alkassoum Maiga, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu, 26 Desember 2021.
November lalu, Pemerintah Burkina Faso sempat mendapat kritik tajam atas tewasnya 58 prajurit dalam dua serangan teroris. Pemerintah dinilai tidak becus dalam mencegah terjadinya puluhan kematian tersebut.
Usai peristiwa tersebut, para demonstran mendesak Presiden Roch Marc Christian Kabore untuk segera mundur dari jabatannya. Alih-alih mundur, Kabore memecat Perdana Menteri Joseph Marie Dabire pada 8 Desember untuk meredam amarah warga.
Baca: Presiden Burkina Faso Tunjuk Ahli Geofisika Sebagai Perdana Menteri
Sejumlah grup teroris terafiliasi al-Qaeda dan Islamic State (ISIS) di Mali telah melancarkan banyak serangan di wilayah utara dan timur Burkina Faso sejak 2015.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 17.500 orang telah meninggalkan Burkina Faso sepanjang tahun ini atas alasan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News