Dengan meningkatnya krisis pangan global, Haq mengatakan jika kesepakatan tercapai “kita berpotensi dapat menyelamatkan ratusan ribu, berpotensi jutaan orang, dari harga makanan di luar jangkauan mereka”.
Amerika Serikat menyambut baik kesepakatan itu dan mengatakan pihaknya fokus meminta pertanggungjawaban Rusia untuk mengimplementasikannya.
"Kita seharusnya tidak pernah berada di posisi ini sejak awal," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.
“Ini adalah keputusan yang disengaja dari pihak Federasi Rusia untuk mempersenjatai makanan,” menurut Price.
Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan Kamis malam bahwa putaran pembicaraan lain yang dipimpin PBB untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina akan berlangsung di Turki pada Jumat.
"Singkatnya, sebuah dokumen dapat ditandatangani yang akan mengikat kedua pihak untuk (memastikan) berfungsinya rute ekspor di Laut Hitam dengan aman," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko.
Juru bicara Kremlin menolak mengomentari pengumuman Turki. Dmitry Peskov mengatakan itu adalah pertanyaan “untuk militer (Rusia)”.